Bagikan:

JAKARTA - Baliho Bendahara DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni dengan jargon ‘Mimpi Jadi Presiden’ bertebaran di beberapa daerah Indonesia.

Di baliho tersebut, Sahroni menggunakan jaket berlogo Partai NasDem. Kedua tangannya terangkat ke atas memegang poster bertuliskan ‘Mimpi Jadi Presiden’.Di  samping kanan dan kirinya banyak anak-anak menunjuk ke arahnya sambil tersenyum.

Lantas, apakah Sahroni berniat ikut kontestasi Pilpres 2024? Cari sensasi atau ikut-ikutan Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang selalu gembar-gembor jadi presiden?

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menilai ada dua poin yang tersirat dari baliho tersebut. Pertama, ingin mencari publisitas pemberitaan agar bisa menarik publik.

"Biasanya pemberitaan atau publikasi yang menarik publik itu sesuatu yang berbeda dari apa yang dilakukan politisi lain," ujar Ujang kepada VOI, Senin, 10 Januari.

Kedua, lanjutnya, bisa jadi ingin menyindir Giring Ganesha. Diketahui, Giring juga pernah terlihat di baliho yang bertuliskan "Giring untuk Presiden 2024".

"Karena kalau kita lihat kapasitas Giring-Sahroni kan belum soal capres. Jadi memang Sahroni mungkin targetnya cagub atau cawagub tapi pemberitaannya digiring ke pencapresan agar publisitas dia dilihat publik," jelas Ujang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu mengatakan, bahwa keduanya masih sangat jauh. Pasalnya, elektabilitas Giring maupun Sahroni hanya nol banding nol. 

"Jadi saya lihat dua poin itu yang dikakukan Sahroni. Kalau kita bicara presiden sungguhan kan harus memiliki elektabilitas juga. Kita tahu Giring nol, Sahroni nol elektabilitas presiden," katanya.

"Tapi kalau gubernur, Sahroni bisa dianggap kuat karena dia memang anggota DPR dapil DKI," kata Ujang.

Usut punya usut, baliho Sahroni bertuliskan 'mimpi jadi presiden' memang sudah tersebar di beberapa daerah Indonesia sejak akhir tahun 2020 lalu

Sementara, Giring sudah menyatakan diri maju sebagai calon presiden lebih awal dari tersebarnya baliho Sahroni. Giring siap jadi calon presiden sejak Agustus 2020.