Puluhan Individu AS Disanksi Iran: Ada Ketua Kepala Staf Gabungan hingga Penasihat Keamanan Donald Trump
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersama Presiden Ebrahim Raisi dalam pemakaman kenegaraan untuk mendiang Qassem Soleimani. (Wikimedia Commons/Khamenei.ir)

Bagikan:

JAKARTA - Iran pada Hari Sabtu menjatuhkan sanksi terhadap puluhan orang Amerika Serikat (AS), kebanyakan berasal dari militer, terkait dengan pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani pada tahun 2020 lewat serangan pesawat tak berawak.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, ada 51 orang Amerika Serikat telah menjadi sasaran apa yang disebutnya 'terorisme' dan pelanggaran hak asasi manusia. Langkah tersebut memungkinkan pihak berwenang Iran menyita aset apa pun yang mereka miliki di Iran, tetapi tidak adanya aset tersebut berarti kemungkinan akan menjadi simbol.

"Orang-orang dalam daftar sanksi berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, perencanaan, organisasi, pembiayaan, dukungan, serta dalam kepemimpinan atau pelaksanaan aksi teroris (operasi melawan Soleimani)," sebut pihak kementerian mengutip Sputnik News 8 Januari.

Soleimani, komandan Pasukan Quds Iran, pasukan luar negeri dari Pengawal Revolusi elit, tewas di Irak dalam serangan pesawat tak berawak pada 3 Januari 2020, yang diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu Donald Trump.

Turut tewas dalam serangan tersebut yakni Abu Mahdi al-Muhandis, kepala milisi Syiah Kata'ib. Hizbullah, serta wakil komandan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak.

Mereka yang dimasukkan ke daftar sanksi Iran termasuk Jenderal AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan dan mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O'Brien, mengutip Reuters.

Dalam langkah serupa yang diumumkan setahun lalu, Iran memberlakukan sanksi terhadap Donald Trump dan beberapa pejabat senior AS, atas apa yang disebutnya tindakan "teroris dan anti-hak asasi manusia".

Terpisah, Presiden Iran Ebrahim Raisi, berbicara pada peringatan kedua pembunuhan Soleimani minggu ini mengatakan, Donald Trump harus diadili atas pembunuhan itu, atau Teheran akan membalas dendam.

Sementara, Pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi kepada pejabat, politisi, dan perusahaan Iran setelah menarik Amerika Serikat pada 2018 dari kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia.

Untuk diketahui, Iran dan Amerika Serikat saat ini mengadakan pembicaraan tidak langsung di Wina, Austria untuk menyelamatkan Kesepakatan Nuklir 2015.