Bagikan:

GORONTALO - Pemerintah Provinsi Gorontalo memperketat protokol kesehatan di Bandara Jalaluddin setelah ada informasi masuknya varian baru COVID-19, Omicron, di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

"Setelah mendengar hal itu, saya bersama teman-teman forkopimda mengambil langkah cepat, mulai hari ini kita perketat prokes,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat berkunjung ke Bandara Jalaluddin di Gorontalo, Antara, Kamis, 6 Januari.

Dia menjelaskan, pengetatan prokes itu bukan hanya untuk penumpang yang keluar masuk di bandara, tetapi juga berlaku untuk semua petugas mulai dari personel kebersihan, portir, hingga pegawai.

"Semuanya kami perketat prokesnya. Petugas di bandara semua wajib PCR, walau tidak ke mana-mana selama dia bertugas di bandara. Begitu pula penumpang wajib PCR dan paling penting sudah vaksin,” katanya.

Untuk mengoptimalkan pengetatan prokes itu, pihaknya akan mewajibkan penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi pengguna transportasi udara, laut, perkantoran, termasuk tempat-tempat perbelanjaan di Gorontalo.

“Kita juga komitmen akan menggunakan PeduliLindungi dan sudah membuat pergub untuk itu. Sekarang sudah di Kemendagri, itu akan kami jadikan payung hukum untuk melaksanakan pengetatan di bandara, pelabuhan laut. dan pintu masuk lainnya,” tambahnya. Pemprov juga menggelar tes PCR massal bagi 160 petugas di bandara hari ini.

Jumlah tersebut mencapai sekitar 500 orang, karena para pejabat pemerintahan dan ASN dari dinas terkait juga menjalani tes yang sama di lokasi tersebut.

Kunjungan gubernur di bandara itu didampingi Wakapolda Gorontalo, Kepala Binda Gorontalo, Sekda Provinsi Gorontalo, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan Tinggi Gorontalo, Kepala Seksi Korem, Danlanal, serta beberapa pimpinan OPD terkait.