Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus pada hari Rabu menyerukan prosedur adopsi yang disederhanakan, mendesak pasangan untuk memiliki lebih banyak anak saat ia memimpin audiensi umum pertamanya di Tahun Baru.

Dia mengulangi seruannya agar pasangan memiliki lebih banyak anak untuk mengatasi apa yang dia sebut 'musim dingin demografis' di sebagian besar Barat, dengan mengatakan 'penolakan peran sebagai ayah dan ibu ini membuat kita lebih kecil, menghilangkan kemanusiaan kita'.

Paus Fransiskus menyesalkan kenyataan, hewan peliharaan 'terkadang menggantikan anak-anak dalam masyarakat.'

"Hari ini kita melihat bentuk keegoisan. Kami melihat beberapa orang tidak ingin punya anak," ujar Paus mengutip The National News 6 Januari.

"Kadang-kadang mereka memiliki satu (anak) dan hanya itu, tetapi mereka memiliki anjing dan kucing yang menggantikan anak-anak. Ini mungkin membuat orang tertawa, tetapi ini adalah kenyataan," sambungnya.

Dia menambahkan, praktik ini adalah penyangkalan terhadap peran sebagai ayah dan ibu dan mengurangi kita, menghilangkan kemanusiaan kita".

"Jadi, peradaban menjadi tua tanpa kemanusiaan karena kita kehilangan kekayaan kebapakan dan keibuan, dan negaralah yang menderita," ujar Paus.

Dia juga menyerukan pasangan yang tidak dapat memiliki anak, untuk terbuka dengan pilihan adopsi.

"Pilihan seperti ini adalah salah satu bentuk cinta tertinggi, dan menjadi ayah dan ibu.Berapa banyak anak di dunia yang menunggu seseorang untuk merawat mereka!," tandas Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus telah difoto sedang membelai anjing, membiarkan bayi domba disampirkan di bahunya selama Epiphany pada tahun 2014, hingga mengelus harimau dan bayi macan kumbang.

Tapi, berbeda dengan pendahulunya, Paus Benediktus XVI yang merupakan seorang pecinta kucing, Paus Fransiskus tidak diketahui memiliki hewan peliharaan di kediamannya di Vatikan.

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus berargumen untuk penyederhanaan prosedur adopsi "agar impian begitu banyak anak yang membutuhkan keluarga, dan begitu banyak pasangan yang ingin memberikan diri mereka dalam cinta, dapat menjadi kenyataan".

Terpisah, Organisasi Internasional Italia untuk Perlindungan Hewan (OIPA) mengatakan, "aneh untuk berpikir bahwa paus menganggap cinta dalam hidup kita terbatas secara kuantitatif", sambil mengutip pengorbanan sukarelawan yang menyelamatkan nyawa hewan.

“Jelas bagi (Paus) Fransiskus, kehidupan hewan tidak sepenting kehidupan manusia. Tetapi mereka yang merasa bahwa hidup itu suci menyukai kehidupan di luar spesies," kata Presiden OIPA Massimo Comparotto dalam sebuah pernyataan.