Tren Kenaikan Kasus COVID-19 Jakarta di Lima Hari Pertama 2022, Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Provinsi DKI Jakarta mulai menunjukkan tren kenaikan kasus COVID-19 di lima hari pertama tahun 2022. Hal ini tercatat dalam pendataan Dinas Kesehatan DKI.

Pada Tanggal 31 Desember 2021, kasus baru COVID-19 di DKI bertambah 87 kasus. Lalu, pada tanggal 1 Januari 2022 mulai naik dengan pertambahan 121 kasus baru. Tanggal 2 Januari bertambah 103 kasus.

Kemudian, ada pertambahan 172 kasus baru pada 3 Januari, 115 kasus baru bertambah pada 4 Januari, dan 259 kasus baru pada 5 Januari.

Begitu juga dengan penambahan kasus dengan deteksi varian Omicron di Ibu Kota. Tercatat, per tanggal 2 Januari ada 13 kasus Omicron yang terdeteksi, 12 kasus Omicron pada 3 Januari, dan 90 kasus Omicron pada 4 Januari.

Dengan demikian, kasus aktif atau yang masih menjalani perawatan maupun isolasi COVID-19 di Ibu Kota sebanyak 995 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengungkapkan, kasus baru dan kasus aktif di Ibu Kota saat ini didominasi oleh pelaku perjalanan yang datang dari luar negeri.

"Perlu digarisbawahi, dari peningkatan tersebut, 73 persen kasus aktif dan 81 persen kasus positif baru harian di Jakarta adalah pelaku perjalanan luar negeri," kata Widyastuti dalam keterangannya, Rabu, 5 Januari.

Widyastuti mengatakan, para pelaku perjalanan luar negeri yang terkonfirmasi positif tersebut saat ini dirawat di RSDC Wisma Atlet, RSPI Soelianti Saroso dan beberapa rumah sakit lainnya.

Sejalan dengan itu, persentase keterisian tempat tidur di RS yang merawat COVID-19 juga mengalami peningkatan. Dari total 3.879 tempat tidur isolasi, terisi 7 persen atau 276 pasien isolasi.

Sedangkan, dari total 647 tempat tidur ICU, terisi 5 persen atau 31 pasien ICU. Seiring dengan bertambahnya jumlah pelaku perjalanan luar negeri, persentase keterisian karantina di beberapa tempat karantina terpusat kini mencapai rata-rata 82 persen dari total kapasitas yang ada.

Widyastuti juga mengatakan pihaknya mewaspadai peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron yang juga meningkat di Jakarta.

“Kita perlu mewaspadai penularan ini. Varian Omicron juga meningkat di Jakarta, yakni dari 251 orang yang terinfeksi, 95 persennya atau 239 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 12 lainnya adalah transmisi lokal,” jelas Widyastuti.