Bagikan:

DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan kasus varian COVID-19 omicron belum ditemukan di Pulau Bali.

"Belum ada (omicron). Sampai saat ini belum ada," kata Koster, Denpasar, Bali, Rabu, 5 Januari.

Koster juga merespons adanya kasus warga Surabaya yang terdeteksi omicron setelah pulang dari Pulau Dewata termasuk kabar Dirut PLN terpapar COVID-19 setelah berkunjung ke Bali. Menurut Koster dua kasus tersebut belum tentu terpapar COVID-19 di Bali.

"Kan bisa saja dia, ketika berada di Bali itu masih inkubasi. Sebenarnya kenanya juga belum tentu di Bali, kenanya juga waktu berangkat. Dari mana dia, dari Jakarta atau dari Surabaya tapi selama waktu itu masih ada inkubasi, sehingga begitu dia balik sekian hari, itu masih inkubasi dua minggu, dia di Bali kan tidak ada dua Minggu," katanya.

"Kan tidak ada yang dua Minggu di Bali, kurang dari dua Minggu. Kalau dia kena di Surabaya, katakanlah pada tanggal 3 (Desember), diuji masih dia negatif karena dia inkubasinya belum lewat masih inkubasi. Kan dua Minggu ini ke Bali, dia tanggal 4 (Desember) satu Minggu di Bali, katakanlah baru seminggu tanggal 11 (Desember) balik dia masih negatif. Tapi kalau dia sudah mencapai dua Minggu diuji, dia positif kenanya belum tentu di Bali," papar Koster.

Koster juga menyebutkan syarat masuk ke Bali sudah sesuai prosedur dengan vaksinasi lengkap dan hasil swab antigen negatif. Selain itu, saat adanya kasus omicron asal Surabaya para karyawan hotel yang dites hasilnya negatif COVID-19.

"Contohnya yang Surabaya omicron positif pulang dari Bali. Kita tracing di Bali kemudian dites negatif semua (karyawan hotel). Begitu juga ada tamu Rusia yang katanya dari Jakarta kemudian ke Bali informasinya positif ketika dicek di sini negatif," ujar Koster.