ACEH - Dinas Kesehatan Aceh menyebutkan kasus COVID-19 varian B.1.1.529 (Omicron) belum terdeteksi. Namun, masyarakat tetap diminta meningkatkan kewaspadaan di tengah penyebaran virus corona yang belum berakhir.
"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada laporan kasus Omicron di Aceh,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, Iman Murahman di Banda Aceh dikutip dari Antara, Rabu, 5 Januari.
Iman mengatakan, tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh terus melakukan pemeriksaan dan pelacakan terhadap kasus-kasus baru virus corona di Tanah Rencong itu.
Namun untuk mendeteksi COVID-19 varian Omicron, lanjut Iman, perlu pemeriksaan khusus di laboratorium, salah satunya dapat dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh di Siron, Kabupaten Aceh Besar.
"Pemeriksaan untuk mendeteksi Omicron bisa dilakukan di Balitbangkes Siron, Aceh Besar, dan Alhamdulillah di Aceh belum ada kasus Omicron,” kata Iman.
Menurut Iman, sebenarnya COVID-19 varian Omicron bukan berbahaya pada sisi tingkat keparahan yang diderita pasien, tetapi berbahaya pada tingkat penularan yang begitu masif.
“Penularan bisa mencapai tiga hingga 10 kali lipat dari varian COVID-19 yang lain,” kata Iman.
BACA JUGA:
Dari sisi gejala tetap sama. Hanya penderita Omicron merasakan banyak berkeringat pada malam hari. Dinkes Aceh meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan cara disiplin penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Hingga saat ini, menurut data Satgas Penangan COVID-19 Aceh, secara akumulatif kasus COVID-19 telah mencapai 38.431 orang, di antaranya pasien sudah sembuh sebanyak 36.363 orang, kasus meninggal dunia tercatat 2.066 orang, dan kasus aktif yang masih dalam penanganan medis dua orang.