Jawa-Bali dan Jabodetabek Diminta Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster
Ilustrasi Vaksin/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Kawasan aglomerasi Jabodetabek menjadi perhatian dalam perpanjangan PPKM Jawa-Bali per tanggal 25 sampai 31 Januari 2022. Saat ini, pertambahan kasus harian COVID-19 di Jabodetabek mendominasi.

Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA meminta pemerintah daerah di DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan untuk meningkatkan capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Mengingat sebagian kasus terjadi di Jabodetabek, maka pemerintah daerah diharapkan untuk melakukan akselerasi vaksinasi booster di kabupaten/kota dengan tingkat capaian vaksinasi yang sudah tinggi," kata Safrizal dalam keterangannya, Selasa, 25 Januari.

Safrizal menuturkan, seluruh kabupaten/kota di Jawa-Bali harus mengejar vaksinasi dosis kedua untuk lansia dan umum mencapai 70 persen. Begitu pula dengan vaksinasi anak, mengingat PTM sudah dilakukan dengan kapasitas 100 persen.

"Deteksi dapat ditingkatkan dengan tes epidemiologi versus tes screening, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, surveilans genomik di daerah berpotensi lonjakan kasus, serta penguatan surveilans di pintu masuk negara," ucap Safrizal.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pertambahan kasus COVID-19 saat ini sudah kembali didominasi oleh transmisi lokal.

Sebagaimana diketahui, sejak periode libur Natal dan Tahun Baru 2022, kasus harian COVID-19 sempat didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri yang datang atau kembali ke Indonesia.

"Kasus yang disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional. Dari sini dapat disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibanding waktu sebelumnya," kata Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin, 24 Januari.

Selain itu, Luhut mengungkapkan kasus harian COVID-19 selama seminggu terakhir, khusus di Jawa dan Bali terus mengalami peningkatan. Angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19 di Jawa sudah mencapai angka 1 dan di Bali sudah lebih dari 1.

Tren positivity rate atau persentase kasus positif dari jumlah spesimen yang diperiksa juga naik. Meski secara keseluruhan, PCR dan antigen, positivity rate masih di bawah standar WHO 5 persen, tetapi positivity rate PCR sudah meningkat menjadi 9 persen.

"Berdasarkan data yang kami himpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik. Kenaikan di Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," ungkap Luhut.