Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah bakal mempercepat pemberian dosis ketiga atau vaksin booster COVID-19 di Jabodetabek. Percepatan dilakukan karena COVID-19 varian Omicron diprediksi akan banyak terjadi di wilayah tersebut.

"Kami juga tekankan bahwa karena paling banyak Omicron akan terjadi di DKI Jakarta dan Bodetabek maka dalam dua, tiga minggu ke depan kami akan mempercepat vaksinasi booster di sana," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers 'Evaluasi Mingguan PPKM' yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 24 Januari.

Tak hanya itu, Budi juga mengungkap jajarannya diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera memberi vaksin COVID-19 terutama bagi anak dan orang tua. Apalagi, dua kelompok usia ini masuk sebagai kelompok rentan.

"Vaksinasi diminta juga agak dipercepat. Vaksinasi untuk lansia terutama yang sangat rawan untuk masuk rumah sakit dan wafat, juga vaksinasi anak yang rawan sebagai sumber penularan karena mereka yang akan terkena," tegas eks Wakil Menteri BUMN tersebut.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksin booster COVID-19. Siapapun yang sudah mendapat tiket untuk mendapat vaksin dosis ketiga diminta segera datang ke fasilitas kesehatan.

"Pemerintah juga meminta agar masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga atau booster agar langsung melakukan suntikan vaksin di gerai-gerai yang telah disediakan oleh Pemerintah," tegas Luhut dalam konferensi pers yang sama.

"Selain itu, pemerintah juga akan terus mendorong vaksinasi dosis kedua untuk umum dan lansia terutama di provinsi, kabupaten, kota yang belum memenuhi jumlah capaian dosis vaksinasi," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, saat ini tercatat sebanyak 181.131.330 orang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan 124.080.794 orang menjalani vaksinasi dosis kedua. Sedangkan vaksinasi dosis ketiga sebanyak 1.366.115. Sementara, target sasaran vaksinasi di Indonesia sebanyak 208.265.720 orang.