Menkes Berharap Akselerasi Booster Capai 70 Persen
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai peluncuran Platform SatuSehat di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (26/7/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebijakan akselerasi vaksinasi dosis penguat atau booster di Indonesia diharapkan bisa menembus 70 persen populasi sasaran.

"Saya lihat di seluruh dunia, tidak ada negara yang bisa mencapai (target vaksinasi) 100 persen. Jadi saya jujur, nggak mungkin tercapai, yang penting di atas 70 persen sudah baik," kata Menkes dilansir ANTARA, Selasa, 26 Juli.

Menkes mengatakan dalam 15 bulan terakhir sebanyak 205 juta jiwa penduduk Indonesia telah menerima vaksin COVID-19 berupa dosis lengkap primer hingga booster. Total suntikan yang diberikan mencapai 410 juta dosis.

"Paling yang harus kita tingkatkan itu booster, dan makanya kita mengedukasi masyarakat supaya bisa (memperoleh perlindungan yang lebih baik)," ujarnya.

Dilansir dari Dashboard Vaksinasi COVID-19 Kemenkes hari ini, capaian dosis booster berkisar 26,38 persen atau setara 54,9 juta dosis, dosis dua 81,57 persen atau setara 169,8 juta dosis dan dosis satu 97,12 persen atau setara 202 juta dosis dari target sasaran 208 juta jiwa penduduk Indonesia.

Menurut Menkes perlindungan vaksin booster dapat mencegah keparahan sakit saat terinfeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 sehingga tidak perlu menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Vaksin booster, kata Menkes, menjadi perlindungan yang penting di samping kepatuhan pada protokol kesehatan, menyusul temuan varian baru di tengah masyarakat seperti subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang kini mendominasi di Indonesia.

Selain itu, muncul tiga kasus subvarian Omicron BA.2.75 yang dialami sejumlah pelaku perjalanan di dalam negeri.

"Kita identifikasi ada tiga pasien BA.2.75, satu di Bali yang dialami seorang turis dan dua di Jakarta. Penularan bersifat lokal," katanya.