Bagikan:

PADANG - Badan Intelijen Negara Daerah Sumatera Barat (Sumbar) menggelar vaksinasi massal serentak di delapan kabupaten atau kota di povinsi setempat dengan target peserta 10 ribu orang.

Kepala BIN daerah Sumbar Hendra memaparkan delapan daerah itu adalah Kota Sawahlunto, Padang, Kabupaten Padangpariaman, Agam, Solok, Limapuluh Kota, Tanah Datar, dan Pesisir Selatan.

"Kami terus melanjutkan program vaksinasi hari ini dengan target peserta 10 ribu orang, harapannya target persentase vaksin 70 persen bisa terwujud demi menciptakan kekebalan kelompok" kata Hendra dihubungi dari Padang, dilansir Antara, Rabu, 5 Januari.

Ia mengatakan sasaran peserta vaksin di delapan daerah itu adalah masyarakat umum, kalangan pelajar, lanjut usia, serta anak usia 6-11 tahun.

Menurutnya vaksinasi COVID-19 akan terus dilakukan sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi serta Kepala Badan Intelijen Nasional Jendral Pol (P) Budi Gunawan.

Sebagai upaya pemerintah untuk mengakhiri pandemi, termasuk menghindari penyebaran varian Omicron. Serta mengurangi resiko apabila masyarakat terinfeksi virus.

Menurutnya tingkat resiko warga yang telah di vaksin tergolong lebih ringan jika dibandingkan dengan warga yang belum divaksin.

Ia merujuk data rilis Kementerian Kesehatan saat ini capaian vaksinasi Sumatera Barat belum mencapai angka 68,47 persen untuk dosis pertama dan 43,43 persen untuk dosis kedua.

Capaian tersebut dinilai lebih rentan terhadap penyebaran varian Omicron yang saat ini sudah melanda ratusan negara.

Sementara untuk kategori kelompok lansia sampai hari ini baru 220.227 orang atau 44,98 persen penerima dosis pertama, dan 116.543 orang atau 23,80 persen yang sudah di suntik dosis kedua.

"Itu artinya capaian vaksinasi pada kelompok lansia masih sangat jauh dari target, karena itu kami terus mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi," katanya.

Sementara capaian vaksinasi pada kelompok usia 12 hingga 17 tahun terbilang sangat memuaskan karena dari target penerima sebanyak 589.723 orang, sebanyak 533.779 telah terpenuhi.

Pada bagian lain, BINDA Sumbar juga mengingatkan seluruh lapisan masyarakat agar mewaspadai potensi ledakan kasus varian Omicron yang penularannya menurut para ahli sangat cepat.

Berdasarkan data per 3 Januari 2022 ada peningkatan yang cukup signifikan, temuan kasus yang awalnya di 115 negara kini bertambah menjadi 132 negara termasuk Indonesia.

Total kasus terkonfirmasi secara global juga meningkat dari 184.607 kasus menjadi 408.651 kasus. Khusus Indonesia tercatat 152 kasus.

Ia mengatakan Turki, Arab, dan USA adalah asal negara kedatangan yang mendominasi kasus Omicron. Untuk itu WNI diimbau agar mempertimbangkan kembali negara-negara tersebut sebagai tujuan perjalanan.