MUKOMUKO - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan pemberian vaksin untuk mencegah 1.500 ekor sapi di daerah ini terserang penyakit jembrana selesai dalam bulan September 2023.
"Dari sebanyak 1.500 ekor sapi yang menjadi sasaran vaksinasi, sebanyak 1.000 ekor yang telah divaksin Jembrana, sisa 500 ekor lagi kita targetkan selesai dalam minggu ini karena kegiatan ini meliputi 15 kecamatan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Diana Nurwahyudi di Mukomuko, dikutip Antara, Senin, 11 September.
Sebanyak 1.500 ekor sapi yang menjadi sasaran vaksinasi Jembrana tahun ini sesuai dengan kuota vaksin yang diterima pemerintah daerah dari pemerintah provinsi, yakni sebanyak 1.500 dosis.
Petugas peternakan dan kesehatan hewan di tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di daerah ini yang memberikan vaksin pada hewan ternak sapi milik warga yang tersebar di 15 kecamatan. Petugas keliling desa memberikan vaksinasi sekaligus mendatangi kandang sapi milik warga.
Setelah kegiatan pemberian vaksin, ia berharap masih ada penambahan bantuan vaksin Jembrana dari pemerintah provinsi.
"Kita mengandalkan pemerintah provinsi untuk mendapatkan vaksin Jembrana," ujarnya.
Ia mengatakan, daerah ini membutuhkan sebanyak 14.000 dosis vaksin Jembrana sesuai dengan jumlah populasi hewan ternak sapi yang ada di daerah ini, yakni sebanyak 20.000 ekor.
"Populasi ternak sapi di daerah ini mencapai 20.000. Seharusnya kita memiliki 14 ribu dosis vaksin atau sebanyak 70 persen dari jumlah populasi ternak yang asa," ujarnya pula.
BACA JUGA:
Ia khawatir, apabila tidak ada penambahan vaksin dari pemerintah provinsi, maka peluang sapi di daerah ini terjangkit penyakit Jembrana masih besar.
Ia menyebutkan, pada bulan Agustus 2023 saja tercatat sebanyak 38 ekor sapi yang dinyatakan positif Jembrana, dan lima ekor di antaranya mati.
Dari sebanyak 38 ekor sapi terjangkit penyakit Jembrana tersebut paling banyak ditemukan di Kecamatan Ipuh sebanyak 30 ekor dan delapan ekor di Kecamatan Kota Mukomuko.