MUKOMUKO - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan pemberian vaksin untuk mencegah penyakit 'keringat darah' pada 1.500 sapi rampiung pada November tahun ini.
"Hari Jumat besok batas waktu terakhir pemberian vaksin untuk sebanyak 1.500 sapi telah selesai," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani di Mukomuko, Antara, Kamis, 18 November.
Kabupaten Mukomuko menerima bantuan sebanyak 1.500 dosis vaksin untuk mencegah penyakit 'keringat darah' pada sapi dari pemerintah provinsi setempat. Kabupaten Mukomuko sebelumnya telah menerima bantuan 2.000 dosis vaksin dari pemerintah provinsi setempat.
Ribuan sapi penerima vaksin tersebar di sejumlah wilayah. Untuk distribusi vaksin telah dilakukan ke tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan) yang tersebar di daerah Mukomuko.
Tiga puskeswan yang menerima vaksin tersebut tersebar di Kecamatan Ipuh, puskeswan Kecamatan Penarik, dan puskeswan di Kecamatan Air Manjunto.
Selanjutnya, katanya, petugas di tiga puskeswan yang tersebar di daerah ini yang memberikan suntikan vaksin untuk mencegah penyakit 'keringat darah' pada sapi.
BACA JUGA:
Imbas dari penyalit 'keringat darah' ini telah menewaskan 931 ekor sapi di Mukomuko sejak Januari-September 2021.
“Sedangkan data jumlah sapi yang mati hingga bulan Oktober tahun ini belum direkap oleh petugas puskeswan, kemungkinan masih ada penambahan jumlah sapi yang mati akibat Jembrana," ujarnya.
Apa itu penyakit 'keringat darah' pada sapi? Dalam bahasa medis, keringat darah merupakan istilah untuk menyebut penyakit jembrana.
Jembrana merupakan penyakit menular akut pada sapi yang disebabkan oleh Retrovirus, keluarga lentivirinae yang termasuk dalam famili retroviridae.
Penyakit ini ditandai dengan berbagai gejala seperti depresi, anoreksia, demam, perdarahan ekstensif di bawah kulit, dan kebengkakan kelenjar limfe, terutama limfoglandula prefemoralis dan preskapularis serta adanya diare berdarah.
Pada banyak kasus, penyakit ini disertai perdarahan kulit, sehingga disebut sebagai penyakit keringat darah.