Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut keterisian tempat tidur isolasi maupaun perawatan COVID-19 di Ibu Kota meningkat menjadi 7 persen, dari sebelumnya 4 persen.

Riza mengaku peningkatan angka bed occupancy ratio (BOR) ini salah satunya disebabkan oleh meningkatnya temuan kasus varian Omicron.

"Perlu kami sampaikan bahwa BOR sekarang meningkat menjadi 7 persen yang sebelumnya BOR turun 4 persen. Ini menjadi perhatian kita bersama. Salah satunya karena lonjakan kasus Omicron, tapi kasus positif hari ini juga meningkat," kata Riza di Gedung DPRD DKI, Rabu, 5 Januari.

Tercatat per tanggal 4 Januari, terdapat penambahan 90 kasus Omicron di Jakarta, sehingga totalnya ada 252 kasus.

Dari total kasus Omicron yang terdeteksi oleh pemeriksaan genome sequencing, sebanyak 239 merupakan kasus impor atau pelaku perjalanan luar negeri dan 13 kasus lainnya tertular dari transmisi lokal.

Mayoritas kondisi kasus Omicron yang ditemukan di Jakarta tidak mengalami gejala atau OTG, sementara sisanya bergejala ringan.

Selama positif, kasus Omicron yang ada di Jakarta menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran, RS Sulianti Saroso, dan hotel yang dijadikan tempat isolasi. Namun, mereka tak diizinkan isolasi di rumah masing-masing.

Atas peningkatan kasus disertai keterisian tempat tidur COVID-19, Riza meminta masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Ini menjadi perhatian kita bersama. Mohon warga lebih disiplin dan taat lagi, sekalipun di DKI Jakarta sekarang sudah dinaikkan di (PPKM) Level 2," ungkap Riza.

"Sekalipun mal, tempat bekerja, bahkan sekolah sudah 100 persen, kami minta lebih ditingkatkan lagi. Khususnya kepada orang tua anaknya yang pergi sekolah pastikan setelah selesai belajar di sekolah kembali ke rumah," tambahnya.

Per tanggal 4 Januari, terdapat penambahan 115 kasus positif dengan total sebanyak 865.805 kasus di Jakarta. Kasus aktif saat ini sebanyak 786 kasus.