Bagikan:

JAKARTA - Keterisian tempat tidur pasien COVID-19 atau bed occupancy ratio (BOR) di Jakarta terus meningkat. Hal ini beriringan dengan tren kenaikan kasus COVID-19 dan varian Omicron saat ini.

Tercatat per tanggal 26 Januari, BOR isolasi pasien COVID-19 sudah mencapai 45 persen dari sebelumnya sebesar 38 persen pada 25 Januari. Sudah ada 1.756 tempat tidur isolasi yang terisi dari total 3.922 tempat tidur.

Sementara, BOR ICU sudah mencapai 14 persen dari sebelumnya 11 persen. Sebanyak 86 tempat tidur ICU dari total 611 tempat tidur telah terisi.

Meski angka BOR naik terus, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyebut pihaknya masih dapat mengendalikan perawatan pasien virus corona.

"Meski keterisian tempat tidur alami peningkatan, angka ini dianggap masih bisa di-manage dengan baik, lah, di di fasilitas layanan kesehatan. Saat ini relatif kondisi yang perlu perawatan masih yaaa cukup bisa dikendalikan," kata Dwi saat dihubungi, Kamis, 27 Januari.

Namun, jika BOR pasien COVID-19 masih terus meningkat, Dwi menyebut pihaknya akan melakukan konversi perawatan dengan penambahan jumlah tempat tidur khusus perawatan COVID-19.

"Kalau memang jumlah tempat tidurnya untuk COVID-19 ini perlu ditambah, maka kita tambah tentu dengan lakukan penyesuaian rumah sakitnya. Apakah pengaturan area rumah sakit yang full COVID-19 dengan yang campur, walaupun area perawatannya beda. Jadi, kita lihat dari semua aspek," jelas Dwi.

Per tanggal 26 Januari kemarin, kasus aktif di Jakarta bertambah 3.509 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 14.082 orang yang masih dirawat maupun isolasi.

Total ada 886.999 kasus positif COVID-19. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 859.305 dengan tingkat kesembuhan 96,9 persen dan total 13.612 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,4 persen, sedangkan persentase kasus positif sejak awal pandemi sebesar 10,8 persen.

Khusus varian Omicron, kasusnya di Ibu Kota sudah mencapai 1.922 orang yang terinfeksi. Rinciannya, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri dan 613 lainnya adalah kasus transmisi lokal.