Disebut ‘<i>Ngumpet</i> di Belakang Presiden', PSI: Fahri Hamzah Perlu Lebih Banyak Ikuti Perjalanan PSI
Ketum PSI Giring Ganesha/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons pernyataan Wakil Ketua Umum Gelora, Fahri Hamzah, yang menyebut Ketum Giring Ganesha bersembunyi di belakang Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Tidak tersinggung, PSI justru menganggap Fahri Hamzah adalah orang tua yang sedang memberikan nasihat kepada anak muda, bukan menyerang Giring.

"Kami anggap ini seperti nasihat orang tua dengan segudang cerita masa lalu, kepada anak muda yang sangat bersemangat menyambut masa depan. Menurut saya, Bang Fahri nggak nyerang," ujar Juru Bicara PSI Ariyo Bimmo kepada wartawan, Jumat, 31 Desember.

Hanya saja, Ariyo menilai Fahri Hamzah perlu mengikuti perjalanan PSI. "Sepertinya Bang Fahri perlu lebih banyak mengikuti perjalanan PSI," kata Ariyo.

Dijelaskannya, PSI merupakan partai pengawal kebijakan-kebijakan pemimpin progresif, seperti Presiden Jokowi.

"Partai ini didirikan untuk menjadi yang terdepan mengawal kebijakan-kebijakan pemimpin progresif seperti Pak Jokowi, bukan karena sakit hati kepada satu atau dua orang," kata Ariyo.

Ariyo menerangkan, kader PSI merupakan barisan anak muda yang terinspirasi politik kebijakan. PSI, kata dia, bukanlah partai yang memelihara dendam.

"Anak-anak muda ini terinspirasi politik kebajikan. Jadi, sudah jelas tujuannya, mewujudkan cita-cita bersama pemerintahan yang kami dukung, bukan untuk memelihara dendam dan bercocok tanam kekecewaan," kata Ariyo.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, turut menyentil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha pasca pernyataannya soal sosok tak layak menggantikan Joko Widodo sebagai presiden RI.

Fahri menasihati Giring menjadi vokalis di grup band akan beda dengan vokalis di dunia politik.

Menurutnya, untuk menjadi vokalis grup band cukup mudah, sebab pasti banyak pengagum. Sementara untuk menjadi vokalis politik, Giring Ganesha akan banyak haters dan oposisi.

“Yang pertama (vokalis band) banyak tepuk tangan dan yang kedua (vokalis partai) banyak tunjuk tangan interupsi,” ujar Fahri lewat akun Twitter pribadinya, Kamis, 30 Desember.