Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, turut menyentil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha pasca pernyataannya soal sosok tak layak menggantikan Joko Widodo sebagai presiden RI. 

Fahri menasihati Giring bahwa menjadi vokalis di grup band akan beda dengan vokalis di dunia politik.

 

Menurutnya, untuk menjadi vokalis grup band cukup mudah, sebab pasti banyak pengagum. Sementara untuk menjadi vokalis politik, Giring Ganesha akan banyak haters dan oposisi.

Tangkap layar Twitter @Fahrihamzah
 

“Yang pertama (vokalis band) banyak tepuk tangan dan yang kedua (vokalis partai) banyak tunjuk tangan interupsi,” ujar Fahri lewat akun Twitter pribadinya, Kamis, 30 Desember. 

Fahri juga mengomentari momen saat Giring menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam beberapa forum yang dibuat PSI. 

 

 

Menurut mantan Wakil Ketua DPR itu, serangan Giring sudah bagus. Namun Fahri mengkritik, Giring seharusnya jangan langsung kabur. 

 

Giring, kata Fahri, harus menghadapi segala kritikan dan interupsi yang masuk, jika perlu melakukan serangan balik.

“Jangan kabur apalagi sembunyi di balik orang lain. Apalagi pakai nama presiden. Dia nggak suka. Dia mau kamu berkelahi sendiri,” katanya.

 

 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PSI Giring Ganesha membuka acara puncak hari ulang tahun (HUT) ke-7 partainya. Dalam sambutannya, Giring menyinggung sosok yang tidak layak menggantikan Presiden Jokowi nanti.

"Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada," kata Giring dalam sambutannya yang digelar secara virtual, Rabu, 22 Desember. 

Hal itu menjadi pernyataan kedua Giring yang menyinggung seorang kepala daerah. Di mana dia menilai orang tersebut tak pantas dipilih jika maju sebagai presiden. 

 

Pada pernyataan pertamanya Giring jelas-jelas menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.