NasDem-PKS Tanggapi Giring Ganesha yang Sebut 'Tolak Pemimpin Pembohong yang Dipecat Jokowi'
Presiden Joko Widodo (Foto: Twitter @jokowi)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha kembali menolak pemimpin pembohong yang pernah dipecat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin Indonesia di periode yang akan datang.  

Sebelumnya, Giring juga pernah menyinggung soal pembohong. Saat itu Giring langsung menyebut nama bahwa yang dimaksud pembohong itu adalah Gubernur Anies Baswedan. 

 

Lantas, apakah saat ini tuduhan Giring ditujukan kepada tokoh yang sama?

 

Menyikapi soal pernyataan Giring, Partai NasDem pun turut bersuara. NasDem menilai Giring tengah mencari panggung karena ingin menjadi calon presiden 2024.

"Mereka sedang mencari bentuk, melakukan propaganda untuk berharap bisa lolos untuk kontestasi Pemilu 2024," ujar Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali kepada wartawan, Rabu, 22 Desember. 

 

"Menurut saya mereka memang harus melakukan sesuatu untuk mencari pemilihnya. Mungkin juga ketuanya takut bersaing, kan ketuanya mau jadi calon presiden juga kan," lanjutnya. 

Ketua Fraksi NasDem di DPR itu menilai, pernyataan tendensius tak patut dalam berpolitik. Apalagi, kata Ali, masyarakat saat ini sudah cerdas.

 

"NasDem, berusaha melakukan edukasi kepada masyarakat sehingga kontestasi Pilpres 2024 secara sehat," katanya. 

Lagi pula, menurut Ali saat ini belum ada tokoh yang secara terang benderang menyatakan diri sebagai capres 2024. 

 

"Kecuali, Giring yang pernah menyatakan ingin menjadi capres 2024," pungkasnya. 

 

Senada, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mewanti-wanti Giring lantaran tuduhannya bisa menjadi bumerang bagi diri dan partainya.

 

 

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, untuk siapa pun tuduhan itu dirinya tetap meminta Giring berhati-hati. Menurutnya, setiap tuduhan bisa berbalik ke diri sendiri.

"Biasa saja. Semua punya hak untuk bersuara. Dan Mas Anies santai aja. Balas saja dengan prestasi dan kinerja. Pesan saya, hati-hati menuduh orang, nanti bisa berbalik," kata Mardani kepada wartawan, Rabu, 22 Desember. 

Mardani mengatakan lebih baik isi ruang publik dengan adu karya dan gagasan. Tidak asal fitnah.

"Plus kita isi ruang publik dengan kontestasi karya dan gagasan. Jangan tuduhan dan fitnah," tandasnya.

Sebelumnya, Ketum PSI Giring Ganesha membuka acara puncak HUT ke-7 partainya. Dalam sambutannya, Giring menyinggung sosok yang tidak layak menggantikan Presiden Jokowi nanti.

"Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada," kata Giring, dalam sambutannya yang digelar secara virtual, Rabu, 22 Desember. 

Giring menyebut Indonesia akan menjadi suram jika dipimpin oleh seorang pembohong. Dia memberikan clue orang yang dimaksud itu, yakni seseorang yang digantikan dalam kabinet Jokowi.

"Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," katanya.