JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan sangat menghargai upaya-upaya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam mengawal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Demikian disampaikan Presiden dalam arahannya di acara puncak HUT Ke-7 Partai Solidaritas Indonesia di Jakarta.
"Saya sangat menghargai apa yang dilakukan PSI dalam mengawal anggaran APBD. Jangan enggak diurus. Yang kecil-kecil diurus. Sejuta, dua juta, lima juta, 10 juta, urus. Apalagi yang sudah masuk miliaran, urus. Karena begitu ini salah sasaran, APBN, APBD, enggak akan jadi barang," ujar Presiden dikutip Antara, Rabu, 22 Desember.
Jokowi menyampaikan berdasarkan pengalamannya sebagai wali kota, gubernur, dan saat ini menjadi Presiden, dana APBD dan APBN yang diecer tidak akan menjadi apa-apa.
"Uang APBN, APBD itu diecer-ecer enggak akan menjadi barang. Sudah percaya," kata Presiden.
Presiden meminta semua pemimpin daerah berani menggiring anggaran secara fokus meskipun harus bersikeras dengan DPRD.
"Agar anggaran fokus, mau apa sih, setahun 2 tahun ini mau rampungin pasar, ya sudah itu, konsentrasi ke situ saja. Jangan semua dinas diberi-beri, akhirnya setahun habis. Loh, apa yang sudah dibangun? Enggak jelas karena memang diecer," tegas Presiden.
Presiden mengungkapkan bahwa kekeliruan seperti itu terjadi bertahun-tahun karena tidak fokusnya penggunaan anggaran.
BACA JUGA:
Menurut Jokowi, jika anggaran bisa digunakan secara fokus, setidaknya 60—70 persen hasilnya terlihat jelas dan bermanfaat.
"Misalnya, pada tahun ini seluruh pasar harus dibangun bersih, rapi. Tahun depan urusan sekolah bangun semua, tahun depannya lagi urusan jalan-jalan di kampung. Mengontrolnya lebih gampang, ngecek lebih mudah. Kenapa sih diecer sampai ribuan mata anggaran, sampai 40-50 ribu mata anggaran? Supaya mengontrolnya sulit, itu saja jawabannya sebetulnya," papar Presiden.
Jokowi juga berharap para pemimpin daerah bisa fokus menggunakan anggaran untuk satu, dua, hingga tiga program utama.