Bagikan:

JAKARTA - Ketua Organizing Committee Formula E Ahmad Sahroni menargetkan ajang balap Formula E yang digelar pada 4 Juni 2022 di Ancol akan ditonton 60 ribu orang.

Sahroni menjelaskan, panitia pelaksana Formula E akan menyiapkan tribun penonton yang sebelumnya membeli tiket. Sementara, masyarakat umum yang tidak membeli tiket dapat menonton lewat siaran televisi.

"Kita nantinya (targetkan) 40 sampai 60 ribu penonton. tinggal nanti ada posisi yang letaknya berapa banyak, grand stand, para pekalu sponsor untuk pakai paddock," kata Sahroni saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 22 Desember.

Meski demikian, Sahroni belum bisa memaparkan berapa harga tiket Formula E. Namun, kata dia, Co-founder Formula E Alberto Longo selaku pemegang lisensi Formula E yakin bahwa tiket bakal laku terjual dalam waktu satu bulan.

"Alberto Longo bilang tiket laku dalam waktu satu bulan. Dibuka biasanya langsung para bos-bos untuk ngambil ticketing itu, itu akan diambil sama mediator biasanya," ungkap Sahroni.

Anggota DPR RI ini juga belum bisa memastikan apakah harga tiket Formula E ini akan lebih murah atau mahal dari gelaran World Superbike di Mandalika beberapa waktu lalu. Sebab, menurut dia, setiap gelaran ajang balap memiliki nilai jual yang berbeda.

"Baik WSBK, Moto GP, Formula 1 dan Formula E punya nilai yang berbeda-beda, karena ini akan ditonton sama 170 negara dan milyaran orang nonton, maka konsumsinya juga beda," ujar dia.

Lebih lanjut, Sahroni mengungkapkan bahwa ajang balap mobil listrik ini membutuhkan biaya penyelenggaraan Rp100 miliar, di luar Rp560 miliar commitment fee yang sebelumnya telah dibayar. Namun, biaya penyelenggaraan ini diyakini tak menggunakan APBD.

"Yang pasti, pelaksanaan Formula E tidak menggunakan APBD. Kita gunakan dengan cara merangkul sponsor dan itu dilakukan di seluruh dunia dalam event besar. Karena event ini internasional, semua yang memiliki brand besar pasti ikut andil dalam event yang lumayan bagus," jelas Sahroni.