Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana membela Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dari kritikan Anies Baswedan.

Menurut William, Heru tidak membuat kebijakan yang membatasi penyaluran bantuan kepada masyarakat seperti kata Anies. Heru justru membuat program bantuan tersebut lebih tepat sasaran karena tak diurus sejak era Anies.

"Heru punya keberanian untuk merapihkan data, sedangkan Anies terjebak dalam populisme. Anies hanya sanggup ngomong yang enak di telinga tapi menjerumuskan Jakarta," kata William dalam pesan singkat, Senin, 22 Juli.

Anies dianggap William masih membawa-bawa program Jokowi sebagai bahan kampanye, dari Pilpres 2024 hingga jelang pilkada saat ini. Selama menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies disebut kerap mengganti nama program yang sudah ada, salah satunya Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang kini menjadi KJP Plus.

"Anies ini jualan program Jokowi saat jadi gubernur tapi diubah namanya. Jadi masyarakat lupa dengan Jokowi, ingatnya Anies. Padahal semuanya sudah ada sejak Jokowi," tutur William.

Sebelumnya, Anies mengaku berniat kembali maju sebagai calon Gubernur DKI karena ingin menjadikan kondisi Jakarta dan tata pemerintahannya seperti saat dirinya menjabat gubernur periode 2017-2022 lalu.

"Kita ingin suasana itu kembali, kita ingin suasana pemerintah provinsi yang penuh kasih sayang pada warganya. Pemerintah provinsi yang melihat rakyat seperti saudara-saudara dan anak-anaknya sendiri, bukan pemerintah provinsi yang pelit sama warganya, bukan pemerintah provinsi yang membatasi manfaat yang diterima oleh warganya," ungkap Anies, Sabtu, 20 Juli.

"Oleh karena itu, kita akan pastikan kembalikan semua manfaat-manfaat yang sempat terpotong. Karena apa karena harus bisa memberikan manfaat pada masyarakat yang ada di sini," tambahnya.

Pernyataan ini direspons Heru. Heru pun meminta Anies untuk tidak menjadikannya sebagai kambing hitam dalam mencari dukungan masyarakat untuk kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.

"Silakan untuk berlaga di pilkada, tapi jangan mengkambinghitamkan saya," kata Heru ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Juli malam.

Heru Budi mengklaim dirinya tidak sekalipun menghentikan program bantuan sosial yang berjalan sejak era kepemimpinan Anies di Jakarta. Justru, Heru mengaku memperbaiki data penerima bantuan agar lebih tepat sasaran.

 

"Tidak ada kegiatan untuk masyarakat, saya yang berhentikan. Tidak ada. Semua saya jalankan, namun saya rapikan sesuai dengan aturan yang ada," tegas Heru.