Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Hari Senin berjanji untuk mengatasi permasalahan kekurangan tes COVID-19, di tengah ancaman varian Omicron yang akan meningkatkan beban rumah sakit, menghambat perjalanan pada minggu liburan ini.

"Melihat betapa sulitnya bagi beberapa orang untuk mendapatkan tes akhir pekan ini, menunjukkan kami membutuhkan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujar Presiden Biden, mengutip Reuters 28 Desember.

Lebih jauh Presdien Biden mengatakan, langkah-langkah pemerintahannya termasuk menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meningkatkan manufaktur pengujian di rumah, termasuk membuatnya lebih mudah untuk menggunakan mesin pencari Google untuk menemukan lokasi pengujian terdekat.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, pihaknya mempersingkat waktu yang direkomendasikan untuk isolasi orang Amerika dengan COVID-19 menjadi lima hari, selama mereka tidak menunjukkan gejala, dari panduan sebelumnya 10 hari.

Pejabat AS dan negara bagian bersiap untuk gelombang lebih banyak kasus setelah liburan Natal, dengan rawat inap terus berjalan dan perayaan Tahun Baru belum datang.

Selama tujuh hari terakhir, jumlah rata-rata kasus baru telah melonjak 55% menjadi rata-rata lebih dari 205.000 infeksi baru per hari, menurut penghitungan Reuters.

Sementara, jumlah pasien COVID yang dirawat di rumah sakit telah meningkat 3 persen dibandingkan periode yang sama. Secara keseluruhan pada Desember, jumlah rata-rata kasus baru meningkat 143 persen dan rawat inap naik 31 persen.

Presiden Biden memperingatkan gubernur, lonjakan kasus mungkin akan membanjiri beberapa rumah sakit, meregangkan staf dan peralatan seperti ventilator, terutama di daerah di mana lebih sedikit orang yang divaksinasi.

Dia menolak menjawab pertanyaan wartawan tentang apakah dia mendukung mandat vaksin untuk perjalanan udara domestik, langkah lain yang telah didiskusikan oleh pejabat.

Untuk Malam Tahun Baru pada hari Jumat, para pejabat mengatakan orang-orang yang divaksinasi dapat berkumpul dengan keluarga dengan aman, tetapi perayaan yang lebih besar lebih berisiko.

Adapun pakar penyakit menular Anthony Fauci mendesak orang-orang untuk menghindari pertemuan Tahun Baru dalam jumlah besar.

"Ketika kita berbicara tentang pesta Malam Tahun Baru. Saya akan merekomendasikan sangat menjauh dari itu tahun ini. Akan ada tahun-tahun lain untuk melakukan itu, tetapi tidak tahun ini," ujarnya kepada CNN.

"Kami benar-benar masih harus sangat berhati-hati," sebutnya secara terpisah di MSNBC.

Kasus yang meningkat mengganggu perjalanan udara selama akhir pekan Natal, dengan ribuan penerbangan dibatalkan karena awak pesawat tertular virus. Pelayaran yang dibatasi dan ketersediaan pengujian yang terbatas menghambat rencana lain karena varian yang lebih mudah ditularkan.

Untuk diketahui, maskapai penerbangan AS membatalkan hampir 1.000 jadwal penerbangan pada Hari Senin kemarin, atau menjadi hari keempat pembatalan berturut-turut.