Bagikan:

JAKARTA - Kota New York, Amerika Serikat (AS) menawarkan insentif 100 dolar AS atau sekitar Rp1.426.000, kepada setiap penduduk yang akan menerima dosis booster vaksin COVID-19 sebelum tahun baru di tengah ancaman varian Omicron.

"Jadi mulai hari ini, kami mengumumkan insentif 100 dolar AS untuk semua orang yang keluar dan mendapatkan booster, di sini di New York City, antara sekarang hingga akhir tahun, jadi ini adalah kesempatan waktu terbatas selama beberapa hari ke depan," ujar Wali Kota Bill de Blasio mengumumkan saat konferensi pers, dikutip dari Sputnik News 22 Desember.

Sebelumnya, Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan, rumah sakit di Amerika Serikat mungkin menghadapi beban yang meningkat karena penyebaran varian Omicron virus corona.

Amerika Serikat dilaporkan mengalami peningkatan kasus infeksi COVID-19 lainnya dengan sekitar 130.000 kasus dilaporkan setiap hari. Sekitar 60 persen dari populasi Negeri Paman Sam divaksinasi sepenuhnya.

Sementara, 50 juta orang Amerika yang memenuhi syarat telah memutuskan untuk tidak menerima vaksin karena risiko potensi efek samping atau karena memiliki kekebalan alami.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta warganya untuk segera menuntaskan atau menerima vaksinasi COVID-19, untuk memerangi varian Omicron yang tengah melanda dunia dengan negara-negara Eropa mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan baru.

Infeksi Omicron berlipat ganda di seluruh Eropa, Amerika Serikat dan Asia, termasuk di Jepang, di mana satu kelompok kasus COVID-19 di pangkalan militer telah berkembang menjadi setidaknya 180.

"Jika Anda tidak sepenuhnya divaksinasi, Anda punya alasan kuat untuk khawatir," ujar Presiden Biden di Gedung Putih, di mana ia mengumumkan rencana untuk membeli 500 juta tes cepat COVID-19 untuk dibagikan secara gratis kepada orang Amerika yang memintanya mulai Januari mendatang, seperti mengutip Reuters.

Dengan nada tegas tentang risiko satu dari empat orang dewasa Amerika yang masih belum divaksinasi, dia berkata: "Pilihan Anda bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati."

Selain itu, Presiden Biden juga mengaktifkan sekitar 1.000 personel medis militer untuk mendukung rumah sakit yang sudah kewalahan.

Untuk diketahui, varian Omicron sekarang menyumbang 73 persen dari semua kasus baru COVID-19 di Amerika Serikat, naik dari kurang dari 1 persen sebelumnya pada awal bulan.