Bagikan:

JAKARTA - Sebuah rumah sakit besar Israel akan mulai memberikan suntikan vaksin COVID-19 dosis keempat kepada 150 staf pada Hari Senin, dalam uji coba yang bertujuan untuk mengukur apakah booster kedua diperlukan secara nasional, kata fasilitas itu pada Hari Minggu.

Pusat Medis Sheba dekat Tel Aviv mengatakan, uji cobanya akan menjelaskan kemanjuran dosis keempat dan membantu pembuat keputusan menetapkan kebijakan kesehatan di Israel dan luar negeri.

Israel diketahui telah melaporkan 1.118 kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron virus corona yang menyebar cepat, dengan jumlah orang yang terinfeksi berlipat ganda setiap dua hari.

Panel ahli Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan untuk menawarkan dosis keempat vaksin Pfizer/BioNTech, untuk warga Israel berusia 60 tahun ke atas yang menerima suntikan booster setidaknya empat bulan lalu.

Namun, persetujuan akhir oleh direktur jenderal kementerian masih menunggu di tengah perdebatan publik mengenai apakah informasi ilmiah yang memadai tersedia, untuk membenarkan dorongan pendorong baru.

"Kami akan memeriksa efek dosis keempat pada tingkat antibodi dan morbiditas dan kami akan mengukur keamanannya," ujar Gili Regev-Yochay, direktur studi tersebut, mengutip Reuters 27 Desember.

"Kami akan mengerti apakah perlu melakukan tembakan keempat, dan kepada siapa," sambungnya. Pusat Medis Sheba tidak mengatakan berapa lama uji cobanya akan berlangsung.

Untuk diketahui, sebanyak 150 pekerja medis Sheba yang mengambil bagian dalam uji coba, yang menurut rumah sakit telah menerima persetujuan Kementerian Kesehatan, mendapat suntikan booster selambat-lambatnya 20 Agustus.