JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus COVID-19 varian Omicron RI terus mengalami penambahan yang kini menjadi 46 kasus. Sebelumnya, kasus Omicron tercatat 19 kasus setelah ada penambahan 11 kasus dari warga yang bepergian ke luar negeri.
"Berkaca pada data yang ada di Indonesia yang belum sampai 2 minggu dari 3 kasus menjadi 46 kasus, (lebih dari) 10 kali lipat kan. Saya kira ini meskipun ukurannya masih kecil dari 3 menjadi 46 tapi ingat proses pengalihan persentasenya yang harus diperhatikan," ujar Rahmad, Minggu, 26 Desember.
Politikus PDIP itu mendorong agar pemerintah pusat dan daerah segera mengantisipasinya. Menurutnya, saat ini pemerintah hingga masyarakat sudah harus segera memasang 'kuda-kuda'.
"Kita harus pasang kuda-kuda, dengan cara apa? Nataru ini kita harus bener-bener, pemerintah khususnya untuk bersikap dinamis, kalau memang itu dari sisi statistik pengetatan itu saya kira harus lebih dipercepat," tegasnya.
Legislator dapil Jawa Tengah itu tidak ingin pertengahan tahun lalu seperti rumah sakit penuh dan oksigen langka terulang karena lonjakan kasus COVID-19. Dia juga mengingatkan bahwa varian Omicron penularannya sangat cepat jika dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.
"Yang penting bagaimana kita menghalau agar gelombang Omicron jangan sampai meledak di Indonesia. Protokol kesehatan menjadi lagu yang tidak bisa ditawar, wajib dan mutlak dilakukan," katanya.
BACA JUGA:
Kemenkes Imbau Warga Tak Bepergian
“Saat ini Sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso," ujar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi.
“Kesadaran diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu harus dilakukan,” imbau Nadia.
Nadia memaklumi, jika libur Natal dan tahun baru merupakan momen untuk menghabiskan waktu dengan keluarga. Salah satunya berjalan-jalan ke luar negeri. "Tapi penting bagi kita untuk saling menjaga satu sama lain,” katanya.
Nadia menegaskan, kepatuhan untuk tidak bepergian bisa mencegah potensi bertambahnya impor kasus Omicron. Karenanya, kata dia, kolaborasi masyarakat dan pemerintah penting agar varian tersebut tidak meluas hingga tingkat komunitas.
“Pemerintah terus memperkuat surveilans dan peningkatan pemeriksaan WGS (whole genome sequencing) sehingga langkah penanganan dapat dilakukan dengan cepat,” tegas Nadia.