JAKARTA - Fraksi PDIP DPRD DKI masih berkeinginan untuk mengupayakan hak interpelasi Formula E diwujudkan. Namun, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengaku pihaknya seuju Formula E di umumkan akan digelar di Ancol.
"Saya kira Ancol adalah pilihan yang baik jika dibandingkan dengan alternatif lain," kata Gembong saa dihubungi, Jumat, 24 Desember.
Gembong menilai, terselenggaranya Formula E di Ancol tidak akan mengganggu aktivitas warga dibanding digelar di jalan raya.
Selain itu, Ancol juga merupakan tempat wisata. Sehingga, ia berharap ajang balap mobil listrik ini bisa mendulang pendapatan daerah dan perekonomian warga.
"Memang kan Ancol sebagai daerah wisata, semoga terbangun kolaborasi. Intinya Ancol cocok dijadikan lokasi Formula E, karena pasti yang paling kesorot itu bahwa itu tidak menganggu aktivitas warga Ibu Kota," ucap Gembong.
Gembong berharap agar Formula E berjalan lancar. Sebab, meskipun Pemprov tak lagi menggunakan APBD dan akan mencari sponsor untuk menyelenggarakannya, sudah ada anggaran daerah sebesar Rp560 miliar yang digelontorkan untuk membayar commitment fee.
"Yang dipakai itu duit rakyat. Harapan kita bahwa uang yang dikeluarkan 560 miliar itu tidak sia sia, tidak terhambur percuma. Itu saja, karena itu duit rakyat yang harus kita pertanggungjawabkan dengan baik," tutur dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Ketua Organizing Committee Formula E Ahmad Sahroni memaparkan alasan dipilihnya kawasan Ancol, Jakarta Utara menjadi sirkuit Formula E yang digelar pada 4 Juni 2022.
Kata Sahroni, Ancol adalah ikon Jakarta dan bisa lokasi yang dinamis sebagai sirkuit. Lokasi ini pun tak mengganggu kegiatan masyarakat yang menggunakan prasarana jalan untuk beraktivitas.
"Formula E sendiri itu (digelar di) areal jalan raya dan tidak perlu lagi membangun sirkuit dari nol, karena formula E beda sama harus dibangun dari awal seperti Mandalika dalam konteks Formula 1 dan Moto GP," kata Sahroni dalam konferensi pers di Ancol.
Melanjutkan, Direktur PT Jakpro Widi Amanasto menjelaskan Ancol layak dijadikan sirkuit karena memiliki filosofi tersendiri. Bila dilihat, rute balapan mobil listrik di Ancol tampak seperti kuda lumping.
"Gambar sirkuitnya busa dilihat seperti apa? Kuda lumping. Ini adalah masalah ikonik Jakarta. Lalu, silakan tengok ke kanan (Ancol) itu ada Jakarta International Stadium (JIS) kelas internasional, the new iconic Jakarta," ucap Widi.
Lebih jelasnya, lokasi Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) ini memiliki 18 tikungan, 600 meter panjang trek lurus, arah lintasan searah jarum jam, panjang lintasan 2,4 kilometer, dan lebar trek 16 meter.