Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Amerika Serikat (AS) membantah sosok penjual paspor ke warga Suriah yang ditangkap polisi Turki sebagai diplomat, menyebutnya merupakan warga negara biasa.

Polisi Turki pada Hari Rabu mengatakan telah menangkap seorang diplomat AS di Turki bulan lalu, karena menjual paspornya kepada seorang Suriah yang mencoba melakukan perjalanan ke Jerman.

Mengidentifikasi pria tersebut sebagai sosok berinisial D.J.K, polisi Istanbul menyebutnya bekerja di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut, Lebanon.

"Kami mengetahui adanya penahanan warga negara AS di Turki. Orang tersebut bukan diplomat AS. Kami menyediakan layanan konsuler yang sesuai," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut, mengutip Reuters 23 Desember.

Sementara, Polisi Turki mengatakan mereka memiliki bukti video dari individu yang bertukar pakaian dengan orang Suriah di bandara Istanbul sebelum menyerahkan paspor diplomatik, yang telah diidentifikasi sebagai mencurigakan di kontrol paspor.

Orang itu ditemukan membawa uang tunai 10.000 dolar AS dalam amplop, ditangkap, dan tetap ditahan, bunyi pernyataan pihak polisi Turki.

Untuk diketahui, hubungan antara Turki dan Amerika Serikat telah tegang dalam beberapa tahun terakhir karena sejumlah masalah, mulai dari pembelian sistem pertahanan Rusia oleh Ankara dan ketidaksepakatan mengenai kebijakan Suriah.

Washington juga kesal atas penahanan Istanbul terhadap pekerja misi diplomatik AS yang dipekerjakan secara lokal, yang dituduh memiliki hubungan dengan jaringan yang dituding Ankara atas upaya kudeta yang gagal pada 2016.