Setelah 200 Tahun, Bison Kembali ke Pegunungan Carpathian Rumania
Ilustrasi Bison. (Wikimedia Commons/Frank Vassen)

Bagikan:

JAKARTA - Penduduk terbaru Pegunungan Carpathian Rumania lebih suka menghindar dari pengunjung, tetapi jejak kehadiran mereka jelas terlihat.

Sejumlah tanda alam dapat ditemui di kawasan ini, semisal jejak kuku kaki di lumpur hingga kulit pohon yang terkelupas, menjadi pertanda jelas.

Ini adalah tanda-tanda keberhasilan proyek yang bertujuan untuk memperkenalkan kembali bison ke wilayah tersebut, setelah absen selama berabad-abad.

Bison Eropa liar terakhir dibunuh oleh pemburu pada tahun 1927, tetapi kemunculan kembali mereka di Rumania adalah kunci untuk menjauhkan raksasa berbulu dari daftar spesies yang terancam punah.

"Ada kebutuhan mendesak untuk sekali lagi memberikan kesempatan kepada bison untuk hidup di alam liar dan untuk mencampur gen bison dari penangkaran," terang Matei Miculescu, seorang sipir hutan yang bertanggung jawab untuk memantau kawanan Carpathian, dikutip dari Euronews 1 Desember.

bison rumania
Ilustrasi Bison. (Wikimedia Commons/Jack Dykinga)

Di bawah sinar matahari musim gugur di tepi hutan kuno, Miculescu sedang mencari penghuni hutan terbaru.

Hewan-hewan itu mungkin sulit dikenali. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah tergoda lebih jauh ke dalam hutan oleh vegetasi yang melimpah dan kemungkinan memperluas habitat mereka.

Miculescu mengatakan, hewan berkembang biak di sini, berbeda dengan penangkaran yang "menciptakan risiko perkawinan sedarah" dan melemahkan peluang mereka untuk bertahan hidup.

Rumania menyambut bison kembali ke alam liar pada tahun 2014, lebih dari 200 tahun setelah mereka terakhir terlihat di sini.

"Sekitar 105 bison sekarang hidup bebas di Pegunungan Tarcu dan telah menetap dengan baik," ungkap Marina Druga, kepala proyek yang dipimpin bersama oleh WWF dan Rewilding Europe.

"Tujuannya adalah untuk mencapai populasi 250 individu dalam waktu lima tahun," sambungnya.

Setelah hewan-hewan itu pertama kali tiba di negara itu, mereka menghabiskan beberapa minggu untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di alam liar Rumania, sebelum dilepasliarkan dan dibiarkan berjuang sendiri.

bison rumania
Ilustrasi Bison. (Wikimedia Commons/Jose Miguel Pintor Ortego)

Mereka saat ini menghuni kawasan lindung seluas lebih dari 8.000 hektar. Sejak 2014, telah lahir 38 ekor anak kerbau di wilayah tersebut.

"Tanpa (anak bison), proyek tidak akan memiliki masa depan," terang Miculescu, yang mengenali setiap makhluk dari tanduknya.

Tetapi, mereka yang menjalankan proyek tersebut menolak memberikan nama anak bison tersebut. Karena mereka lahir di alam liar, semua hubungan dengan manusia harus diputus, jelas Druga.

Saat ini, sekitar 6.000 bison liar dapat ditemukan di seluruh Eropa. World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan, langkah selanjutnya untuk membuat populasi Rumania berkelanjutan adalah dengan memasukkan bison ke bagian lain Pegunungan Carpathian.

Selain menguntungkan bison itu sendiri, para pendukung mengatakan, rewilding adalah keuntungan bagi ekosistem yang lebih luas, membawa manfaat bagi sekitar 600 spesies, dari mikroorganisme hingga karnivora besar.

"Mereka mengubah lanskap dan arsitektur hutan dengan menghentikan penyebaran spesies pohon invasif, menyebarkan benih untuk ratusan tanaman dan menciptakan jalur yang digunakan hewan kecil untuk mengakses makanan," terang Druga.

Anggota kawanan yang lemah atau sakit menjadi mangsa serigala atau beruang, yang kemungkinan kecil akan tersesat ke pemukiman manusia untuk mencari makanan. Bahkan mereka yang memperhatikannya dengan cermat akan terkejut dengan efek dari kehadiran bison.

"Burung mengumpulkan sisa-sisa bulu untuk melindungi sarang mereka, sementara katak dapat menggunakan cetakan kuku bison untuk melompat dari satu kolam ke kolam lainnya," pungkas Miculescu.