Bagikan:

JAKARTA - Polri memaparkan peran 9 terduga teroris yang ditangkap di wilayah Sumatera Utara. Sebagian dari mereka merupakan pengurus dari Yayasan Ibnu Jauzy hingga pelatih akademi pendidikan dan kaderisasi (Adira).

"Terduga teroris berinisial MNA merupakan pembina dan ASJ merupakan dewan pengawas sekaligus pendiri Yayasan Ibnu Jauzy, nama lain dari ABA," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada VOI, Jumat, 17 Desember.

Sedangkan beberapa terduga teroris lainnya yakni, DCL, SW, TMH, dan ISS, berperan sebagai pengurus dan pembimbing dari Adira. Mereka bertanggungjawab atas perekrutan dan pendidikan anggota baru.

"Pengurus struktur teritorial JI Sumut Sekretaris Adira,” kata Ramadhan.

Sementara untuk terduga teroris lainnya memiliki peran yang berbeda. Dua di antaranya MS dan NG berperan mengamankan para buronan.

"Terakhir terduga teroris SU yang berperan sebagai anggota Komando Wilayah Sumbagut JI," kata Ramadhan.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror meringkus 9 terduga teroris di Sumatera Utara. Tujuh orang di antaranya diringkus di wilayah Langkat, Binjai, Belawan, dan Medan Barat. Sementara 2 sisanya ditangkap di Tanjungbalai.