Jakarta Temukan Kasus Varian Omicron Kala Penerapan PPKM Level 1, DPRD: Berdayakan Masyarakat
Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Temuan kasus COVID-19 varian Omicron pertama diumumkan berada di Jakarta. Sementara, saat ini Jakarta sedang menerapkan PPKM Level 1, setelah dilakukan pelonggaran dari yang sebelumnya PPKM Level 2.

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak memandang Pemprov DKI mesti memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penularan agar kasus tidak melonjak.

"Memberdayakan masyarakat menghadapi mutasi yang masih akan terjadi dan hidup bersamanya dapat dilakukan dengan pendidikan dan pengawasan promosi kesehatan," kata Gilbert kepada wartawan, Jumat, 17 Desember.

Berkaca pada gelombang pertama dan kedua kasus COVID-19, Gilbert menyebut pelandaian kasus dari kedua gelombang tersebut bisa berhasil bukan dengan melakukan pemeriksaan PCR atau tes antigen yang sangat mahal, tetapi dengan membatasi kerumunan dan mobilitas.

"Dalam kondisi level 1 sekarang, maka ekonomi dapat dipertahankan dengan mengawasi masyarakat mengikuti protokol kesehatan 3M," jelas Gilbert.

"Kita tidak akan mampu mencegah virus masuk, tetapi dapat mencegah penuhnya rumah sakit dan ekonomi bisa berjalan seperti sekarang," lanjutnya

Sebelummya diketahui, telah ditemukan kasus COVID-19 Omicron di Indonesia. Hal ini diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kemarin.

Kemarin, Budi menjelaskan tiga orang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet menunjukkan hasil positif COVID-19. Mereka ini terpapar COVID-19 per tanggal 8 Desember lalu.

Kemudian, sampel WGS petugas kebersihan ini di dikirimkan ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan pada 10 Desember 2021 untuk melakukan pemeriksaan whole genome sequencing.

Hasilnya, satu dari tiga kasus terpapar varian Omicron per tanggal 15 Desember. Mereka saat ini sudah kembali melakukan PCR dan menunjukkan hasil negatif.

"Ada 3 pekerja pembersih di RSDC Wisma Atlet yang positif PCR-nya tapi yang terkonfirmasi positif Omicron adalah satu orang tanggal 15 Desember," kata Budi pada Kamis, 16 Desember.

Budi menyebut ketiga orang yang positif, termasuk satu kasus Omicron sudah dikarantina di Wisma Atlet dan tidak mengalami gejala, tidak demam maupun batuk. "Mereka sudah diambil PCR kedua, dan hasil PCR semuanya negatif," ungkap Budi.

Lebih lanjut, Budi menyebut ada juga 5 kasus probable Omicron, dua kasus adalah warga negara Indonesia yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris, keduanya tengah diisolasi di Wisma Atlet. Kemudian, WNA dari China yang mendarat di Manado.

"Sekali lagi, lima orang ini masih sifatnya probable karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCR nya yang positif dari lima kasus probable ini sudah dikirimkan ke Balitbangkes dan sedang kita run tes genome sequencing, dalam tiga hari ke depan kita bisa konfirmasi apakah benar ini Omicron atau tidak," jelasnya.