Bagikan:

JAKARTA - Ratusan warga korban kebakaran di Pasar Gaplok, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat kehilangan tempat tinggal setelah rumahnya ludes terbakar, Rabu 15 Desember, kemarin. Selain kehilangan rumah, warga juga mendapatkan penderitaan lainnya.

Salah satunya adalah sulitnya mendapat akses air bersih untuk mandi dan buang air. Fasilias tempat tinggal sementara yang disiapkan Sudin Sosial Jakarta Pusat di tenda pengungsian di RW 008, Kramat, masih kurang memadai.

Ketua RW 008 Kelurahan Kramat, Lisawati mengatakan, warga yang tinggal di tenda pengungsian saat ini mengeluh kesulitan mendapat akses air bersih.

"Untuk saat ini, aduan yang saya terima adalah kesulitan mendapat air untuk mandi dan buang air. Kalau air untuk minum sih alhamdulillah aman," kata Lisawati, Kamis 16 Desember.

Menurut Lisawati, keran air yang terdapat di lokasi pengungsian, saat ini kondisinya tidak dapat digunakan lantaran rusak.

"Sebenarnya ada keran air di sini, tapi sekarang lagi gak bisa digunain. Dari warga sekitar juga ada beberapa yang bantu sediain, tapi kan terbatas," katanya.

"Kemarin dari pemerintah sempat ada beberapa mobil tangki air ke sini. Tapi karena aksesnya sulit jadi agak ribet nampungnya," ujarnya.

Meski sulit mendapatkan air, sambungnya, warga pengungsian sudah mendapat banyak bantuan seperti makanan, pakaian, obat-obatan dan perlengkapan bayi.

"Alhamdulillah sampai saat ini kita masih terus didatangi donatur untuk kasih bantuan. Terus, tadi juga ada petugas Puskesmas yang datang buat periksa kesehatan warga, khususnya balita yang ada di tempat pengungsian," katanya.

Sebelumnya, sejumlah rumah penduduk di kawasan Pasar Gaplok, Kramat Pulo, Jakarta Pusat ludes dilahap api. Api merambat dengan cepat karena objek material mudah terbakar.

Bangunan rumah yang terbakar didominasi oleh kayu sehingga api merambat. Kawasan tersebut juga merupakan area padat penduduk dan bangunan semi permanen.