Bagikan:

JAKARTA - Warga korban terdampak kebakaran mengeluhkan kondisi pasokan air bersih di gedung sekolah SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, yang kerap mati.

"Kadang air kran di sekolah sering mati, kadang nyala," kata Wartini (37) kepada VOI di lokasi pengungsian, Rabu, 11 Desember.

Warga pun terpaksa melakukan aktivitas mandi dan mencuci pakaian di MCK umum yang berada di RW 05 Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, yang tak gratis.

"Kadang mandi di MCK juga. Bayar juga di MCK, bayar Rp2 ribu untuk sekali mandi," ujarnya.

Wartini mengatakan, toilet yang ada di gedung sekolah dan toilet portable tidak mencukupi untuk kebutuhan warga di lokasi pengungsian.

"Kalau mandi mengantri, (aliran) air-nya juga kurang. Semoga ditambah air bersih biar tidak ngantri berebutan," katanya.

Bahkan, dari pantauan VOI, untuk sekadar mencuci botol susu para pengungsi balita, warga terlihat kesulitan mendapatkan air bersih di gedung sekolah tersebut.

"Airnya mati. Tapi kadang nyala," ucapnya.

Sementara hingga Rabu sore, sejumlah bantuan sosial terus berdatangan ke lokasi pengungsian di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran.

Sejumlah warga dan PPSU terlihat bahu membahu mengangkat sejumlah karung berisi berbagai bantuan sosial tersebut.