Mulai Audit Kecelakaan Bus Transjakarta, KNKT Soroti Faktor Sembrono Hingga Kelelahan Sopir
Petugas berupaya mengevakuasi bus TransJakarta yang menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat 3 Desember (Foto: Reno Esnir/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mulai melakukan audit menyeluruh untuk mencari penyebab kecelakaan bus Transjakarta yang kerap terjadi beberapa waktu belakangan.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono meyebut salah satu hal yang disorot adalah Faktor manusia (human factor), yakni kondisi sopir bus Transjakarta saat mengemudi.

"Salah satu area yang akan kita lihat terutama masalah human factors. Masalah human factors ini menjadi hal yang dominan," kata Soerjanto kepada wartawan, Rabu, 8 Desember.

Soerjanto menuturkan, sejumlah kondisi sopir yang kemungkinan terjadi saat kecelakaan bus mulai dari kelalaian hingga kelelahan.

"Memang akan sampai di sana (pemeriksaan kondisi sopir), karena pengemudi itu tidak secure, mungkin dia agak sembrono, dan efek kelelahan. Itu pasti akan kita lihat," ungkap Soerjanto.

Soerjanto memandang pengemudi bus Transjakarta memang bisa cepat lelah. Sebab, bus dikemudikan dalam koridor yang rutenya panjang dan lurus, serta dibatasi oleh separator beton.

"Karena unit Transjakarta berjalan di koridor, yang menyebabkan rasa lelah yang luar biasa bagi pengemudi. Efek memberikan fatigue (lelah) yang cukup dominan. Kalau yang tidak ada koridornya, tidak ada pembatasnya, pengemudinya bisa agak rileks," jelas Soerjanto.

"Ini bukan masalah kompetensi ya, tapi memang ini ada batasan human performance. Konsentrasi terus, memandangi sesuatu itu capek. Nah, faktor-faktor itu yang juga harus kita perhatikan," tambahnya.

Sementara, audit secara menyeluruh yang dilakukan KNKT ini nantinya akan mencari ruang perbaikan dalam empat aspek, yakni organisasi dan manajemen, kesiapan awak, kelaikan kendaraan, dan pemetaan bahaya (route hazard mapping).