Bagikan:

JAKARTA - Andri, pemilik sekaligus manajemen Kafe Wow mengatakan pihaknya merasa kecolongan terkait adanya pesta LGBT yang terjadi di kafe miliknya.

"Peristiwa itu saya dapatkan kemarin pukul 08.00 dari salah satu karyawan kami dari WA, saya terkejut sekali ya, memalukan, dan mencoreng usaha kami," kata Andri kepada wartawan, Senin 6 Desember, malam.

Andri mengatakan, pihaknya menentang perilaku seperti itu digelar di kafenya. Ia berjanji manajemen bakal lebih ketat dalam menyaring tamu yang berkunjung ke Kafe Wow agar peristiwa serupa tidak terulang.

"Kami berkomitmen untuk memperbaiki, kami kafe Wow menentang LGBT, kami akan memperketat tamu yang datang agar tidak ada kejadian kemarin terulang," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, video yang memperlihatkan kelompok LGBT viral di media sosial Instagram sejak Senin, 6 Desember. Dari rekaman video itu, terlihat sekelompok remaja lelaki memakai tank top dan miniset melakukan antraksi tarian gemulai layaknya seorang perempuan. Aksi mereka ditonton oleh puluhan pengunjung kafe yang berkerubung dan menyorakinya.

Video ini viral di media sosial dan mendapat banyak kecaman dari masyarakat karena tindakan para remaja tersebut dianggap sebagai pesta LGBT.

Puncaknya, sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Kalibata, semalam menggeruduk Kafe Wow. Mereka ingin bertemu dengan manajemen dan mengklarifikasi video tersebut.

Muhammad Amin, salah satu perwakilan warga yang menggruduk Kafe Wow semalam mengatakan, laporan soal adanya pesta LGBT sudah beberapa kali pihaknya dengar. Namun, saat itu Amin

mengatakan pihaknya belum mau bergerak karena tidak adanya bukti.

"Nah, terakhir ada video yang jadi bukti buat kami, dan itu jadi klarifikasi agar jadi pelajaran buat semua agar tidak terulang kembali," kata Amin.

Setelah melakukan pertemuan dan mendengar penjelasan manajemen, Amin mengatakan bahwa peristiwa itu memang terjadi tanpa disengaja oleh pengelola kafe. Namun, Amin mengatakan warga bakal melakukan pengawasan terhadap Kafe Wow agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.