PPKM Level 3 Batal, Mendagri Tito: Situasi Relatif Landai, Angka Konfirmasi Rendah Dibanding Dulu
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian (Nailin In Saroh/DOK VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah membatalkan penerapan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia pada periode Natal dan tahun baru.

Pemerintah melalui Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan ada revisi pada Instruksi Mendagri (Inmendagri) terkait aturan lainnya. 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian mengungkapkan, dari hasil rapat terbatas di Istana, pemerintah melihat situasi COVID-19 masih cukup terkendali, sehingga PPKM level 3 tidak perlu diterapkan.

Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan melakukan rapat dengan para kepala daerah untuk membahas mengenai antisipasi libur Natal dan tahun baru. 

"Kita melihat dari hasil rapat terbatas kemarin di Istana, berbagai masukan menunjukkan bahwa situasi relatif landai, kita kan lihat angka-angka status konfirmasi kan relatif rendah dibanding dulu yang puluhan ribu bahkan kemarin kalau enggak salah ada seratus berapa gitu ya. Dan salah satu, termasuk yang who level yang satu low rendah enggak banyak negara yang rendah itu," ujar Tito di Gedung DPR, Selasa, 7 Desember. 

Selain itu, lanjutnya, capaian vaksinasi juga makin membaik. Menurut survei Kemendagri dan Kemenkes menunjukkan bahwa tingkat antibodi masyarakat Indonesia sudah cukup tinggi. 

"Sehingga kita kemungkinan sudah mencapai herd immunity dari 9 daerah aglomerasi. Oleh karena itu, kalau diterapkan level 3 itu pembatasannya sangat ketat, bahkan sangat-sangat ketat, tidak semua daerah dan kita melihat indikator itu menunjukkan perbaikan. Kalau yang lalu, asumsinya saat itu menerapkan pembatasan," jelas Tito. 

Namun, Tito tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan ketat. Terutama, bagi yang akan melakukan perjalanan dan kunjungan ke tempat wisata dan pusat perbelanjaan. Serta selalu menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebab kasus positif masih ada. 

"Yang vaksin dua kali boleh jalan, yang belum vaksin, jangan jalan lah. Meskipun udah cukup tinggi tapi kita kan yang terpapar ada juga kan, 100-200 kan ada yang terpapar," tandas Tito.