JAKARTA - Bakal Calon Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman menyoroti nasib ojek online (ojol) dan pedagang di Medan. Aulia mendorong regulasi khusus bagi ojol dan pedagang agar tetap berperan menumbuhkan ekonomi Kota Medan.
“Banyak hal yang ingin kita hadirkan gebrakan khusus. Untuk ojol harus ada aturan agar mereka tidak diputus sepihak oleh operator. Padahal, ojol menjadi pejuang COVID-19 karena membantu ekonomi naik lewat banyaknya pesanan antar makanan yang makin banyak di masa pandemi,” kata Aulia dihubungi VOI, Kamis, 13 Agustus.
Aulia mengaku miris melihat nasib ojol di Medan. Apalagi ojol di Medan pernah beberapa kali berdemonstrasi terkait nasib kesejahteraan.
Sementara soal pedagang di Medan, Aulia menyoroti penataan. Diduga ada permainan oknum terkait banyaknya pedagang berjualan di luar pasar.
BACA JUGA:
Menurutnya, harga lapak di pasar dipatok terlalu tinggi, padahal kondisi lapaknya tidak layak untuk berjualan. Kondisi ini yang harus dibenahi.
“Ke depan kita memperhatikan orang bawah. Jadi jangan nanti menjadi harapan palsu, kita nggak mau seperti itu. Kita harus bangun dan komitmen apa yang kita ucapkan kita laksanakan,” katanya.
Dorongan regulasi dan penataan pedagang di Kota Medan disebut Aulia menjadi konsep dari New Medan yang diusung bersama calon wali kota Bobby Nasution. New Medan ditegaskan Aulia harus direalisasikan dengan penataan dan pembangunan Kota Medan dengan melibatkan partisipasi semua unsur termasuk masyarakat.
“Kuncinya di sistem pendataan yang harus terkoneksi dengan Dukcapil dan dinas lain. Kita memberesi ini dari sistem dan struktur di bawah agar program yang dibawa tepat sasaran,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Bobby Nasution-Aulia Rachman resmi diusung PDI Perjuangan. Aulia Rachman merupakan kader Gerindra yang duduk di DPRD Kota Medan. Keduanya mengusung konsep New Medan.