Bobby Nasution Anggarkan Rp1 Triliun untuk Bangun Infrastruktur dan Tangani Banjir Kota Medan
Wali Kota Medan Bobby Nasution (Satria H VOI)

Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menargetkan realisasi anggaran untuk sektor pembangunan infrastruktur di atas 90 persen pada tahun 2022. Pemko Medan menganggarkan lebih dari Rp1 triliun untuk sektor pembangunan infrastruktur. 

Bobby Nasution sudah menekankan kepada jajarannya agar anggaran untuk infrastruktur bisa terealisasikan di atas 90 persen. Sebab, anggaran itu diproyeksikan untuk masalah penanganan banjir dan jalan rusak. 

"Untuk infrastruktur sudah diketok Rp 1 triliun lebih. Ini saya minta harus terealisasi, saya tak mau dibawah 90 persen untuk infrastruktur," kata Bobby Nasution, Rabu, 2 Desember. 

Untuk penanganan banjir, Bobby Nasution menjelaskan jika saat ini Pemko Medan berfokus terhadap pengurangan jumlah titik genangan. 

"Kami ingin upayakan mengurangi jumlah titik genangan. Kemarin saya sampaikan ada 1.000 lebih (titik), 1.300 yang kita catat kemarin pada saat debit hujan sangat tinggi ada 1.500 genangan. Ini kita coba terus untuk mengurangi jumlah titik," sambung dia. 

Pemko Medan menurut dia sudah memetakan titik mana yang intensitas genangan airnya di atas 5 jam untuk surut. 

"Saya lihat masih ada yang d iatas 8 jam, minimal diatas 8 jam hilang. Itu yang saya sampaikan. Target kita itu, walaupun belum semua titik kita selesaikan,” kata Bobby Nasution. 

Selain itu, Bobby Nasution menegaskan pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan stakeholder. Sebab,aliran genangan air akan dibagi antara ke sungai atau ke bawah tanah. 

"Persentase pembagian yang masuk dalam tanah dan buang ke sungai harus jelas. Harus koordinasi dengan provinsi Sumatera Utara, Kementerian PU yang membawahi sungai," kata dia. 

Salah satu faktor yang membuat genangan air lantaran sistem drainase yang buruk. Dia menyebutkan, selain sedimentasi, drainase juga banyak yang tertutup bangunan milik masyarakat. 

"Makanya saya minta UPT di kewilayahan bersama camat harus paham betul. Mana yang mengganggu drainase kita, apakah sedimentasi drainase atau masyarakat yang bangunan menyalah. Seperti buat pagar atau garasi yang menutupi drainase, itu yang harus bisa dipetakan berapa kawasan masyarakat yang benyak melakukan hal itu," papar Bobby Nasution.