JAKARTA - Polda Metro Jaya mengapresiasi panitia reuni 212 yang memutuskan membatalkan aksi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Sebab, aksi reuni itu dipindah di kawasan Sentul dan digelar secara virtual.
"Kami apresiasi dan hormati keputusan pengurus 212 yang nyatakan tak akan berkegiatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Selasa, 30 November.
Apresiasi itu diberikan karena panitia reuni 212 memikirkan potensi penularan COVID-19. Terlebih, menghindari masuknya varian baru dari COVID-19.
"Kita utamakan keselamatan masyarakat dan ini langkah-langkah kepolisian untuk mencegah penularan COVID-19 dengan meminimalisir terjadinya kerumunan atau kumpulan banyak orang," papar Zulpan.
Terlepas dari hal itu, kata Zulpan batalnya aksi reuni 212 karena tidak mendapat rekomendasi dari Satgas COVID-19. Terutama, arahan dari pemerintah untuk tetap mencegah kerumunan.
"Yang rekomendasi Satgas COVID-19 DKI tak berikan rekomendasi terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat kumpulkan keramaian masyarakat. Jadi ini sejalan dengan instruksi pemerintah agar kita sedianya bisa hindari kerumunan masyarakat terkait situasi pandemi COVID-19," tandas Zulpan.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, aksi Reuni 212 yang rencananya digelar di Patung Kuda Arjuna Wiwaha dibatalkan. Sebab, panitia memutuskan untuk menggelar reuni secara daring atau virtual.
"Betul (Reuni 212 secara virtual)," ujar Ketua Panitia Reuni 212 Eka Jaya.
Selain itu, kegiatan reuni 212 itu pun, kata Eka, bakal berpindah lokasi menjadi di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor. Nantinya, dalam rangkaian kegiatan hanya diisi zikir bersama.
"Kami dewan syuro sudah sepakat bahwa kita akan mengadakannya di Az-Zikra, kita zikir, munajab-lah intinya nggak terlalu, tidak ada orasi-orasi politik dan sebagainya," ungkap Eka