JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga memberi peringatan kepada Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Arya mengingatkan Ahok tak bertindak melebihi kapasitasnya sebagai komisaris perusahaan. Hal ini menyusul pernyataan Ahok yang menyebut banyak kontrak bisnis BUMN yang merugikan perusahaan pelat merah, termasuk Pertamina.
"Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina menjadi komisaris berasa dirut gitu. Komut berasa direktur tuh jangan. Harus tahu batasan-batasannya," katanya kepada wartawan, dikutip Senin, 29 November.
Peringatan Arya ke Ahok disambut baik oleh mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Hanya saja, menurut Said Didu, Arya salah kalau menganggap Ahok sebagai Dirut Pertamina.
"Sesuai pengamatan saya, sepertinya Bung @AryaSinulingga salah," kata Said Didu lewat akun Twitter, @msaid_didu dikutip Senin, 29 November.
"Ahok bukan lagi berlagak spt Dirut tapi berlagak seperti Menteri BUMN," tegas Said Didu.
BACA JUGA:
Menurut Arya, permasalahan yang diungkapkan Ahok sudah menjadi perhatian Kementerian BUMN sejak lama. Bahkan, Erick Thohir telah mengingatkan agar proyek di perusahaan plat merah tidak menjadi bancakan korupsi dan kerja sama antara BUMN dapat memberikan keuntungan satu sama lain.
"Apa yang diomongkan beliau itu sudah lama diomongkan Pak Erick Thohir mulai dari urusan bahwa jangan sampai proyek-proyek itu jadi bancakan korupsi, bahwa BUMN itu perusahaan milik negara. Kemudian juga kalaupun ada kerja sama antar BUMN itu harus win win solution. Tidak boleh ada yang dirugikan, itu semua sudah dibicarakan Pak Erick jauh-jauh hari," ucapnya.