Bagikan:

JAKARTA - Berawal dari cuitan hingga akhirnya membuat heboh jagat maya di India. Seorang pria berseteru dengan sebuah bank sektor publik karena dia masuk memakai celana pendek ke salah satu cabangnya.

Dikutip dari Independent, Senin 22 November, pria itu teridentifikasi dengan nama depannya Ashish di akun Twitter- nya. Dia mengaku ditolak masuk di cabang State Bank of India (SBI) di kota timur Kolkata karena mengenakan celana pendek.

Dalam tweet yang diarahkan ke akun Twitter resmi SBI, dia berkata: “Hei @TheOfficialSBI pergi ke salah satu cabang Anda hari ini dengan mengenakan celana pendek, diberitahu bahwa saya harus kembali mengenakan celana lengkap karena cabang mengharapkan pelanggan untuk 'menjaga kesopanan'. ”

Dia menambahkan: "Apakah ada semacam kebijakan resmi tentang apa yang boleh dipakai dan tidak boleh dipakai pelanggan?"

Dia juga memposting tautan ke berita dari tahun 2017 yang mengklaim seorang pelanggan di kota barat Pune juga ditolak masuk ke outlet SBI karena mengenakan celana pendek Bermuda.

“Ternyata bukan saya saja yang mengalami kejadian serupa,” katanya.

Akun resmi bank menanggapi dengan jaminan tidak ada pelanggan yang didiskriminasi karena pilihan pakaian mereka.

“Kami memahami dan menghormati kekhawatiran Anda. Mari kita mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi bahwa tidak ada kebijakan atau aturan berpakaian yang ditentukan untuk pelanggan kita. Mereka dapat berdandan sesuai pilihan mereka dan dapat mempertimbangkan norma/tradisi/budaya yang dapat diterima secara lokal untuk tempat umum seperti,” tulis akun resmi bank tersebut.

Tweet Ashish menarik tanggapan dari pelanggan lain yang mengklaim bahwa mereka ditolak masuk karena alasan yang sama. Pengguna Twitter Ravinder Singh menulis "hal yang sama" terjadi padanya pada Agustus tahun lalu.

Beberapa pengguna juga mengecam "pemolisian moral" ini oleh bank. Pada tahun 2018, Bank Negara India meminta karyawannya untuk mengikuti aturan berpakaian, dan pedoman tata rias dan etiket.

Dalam surat edaran yang dikeluarkan pada 6 Januari 2018, bank mengatakan: “Untuk memastikan bahwa tingkat kesopanan yang dapat diterima di tempat kerja dipertahankan, semua karyawan harus mematuhi aturan berpakaian model.”

Karyawan pria diminta untuk mengenakan "formal pintar" dan wanita "disarankan" untuk datang dengan pakaian formal India atau Barat. Pada saat itu, bank memiliki staf 269.000 dan lebih dari 24.000 cabang.

Masalah Ashish akhirnya rampung dan diselesaikan secara damai. Dia mengaku pejabat dari bank menemuinya di rumahnya untuk mengurus masalah ini.

"Saya ingin menutup pengaduan ini dan tidak ingin ada tindakan terhadap staf," katanya.