Amerika Serikat Cabut Larangan Perjalanan Internasional selama Pandemi
Presiden Amerika Donald Trump (Twitter @WhiteHouse)

Bagikan:

JAKARTA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mencabut larangan perjalanan internasional bagi warga negaranya. Sebagai gantinya, AS mengeluarkan protokol kesehatan tingkat tinggi untuk mencegah penularan COVID-19.

"Dengan kondisi kesehatan dan keselamatan yang membaik di beberapa negara dan berpotensi memburuk di negara lain, departemen kembali ke sistem sebelumnya, yaitu memberikan imbauan perjalanan terkait negara-negara tertentu," kata Deplu AS dalam sebuah pernyataan yang mencabut imbauan "Jangan Bepergian".

CDC juga mencabut imbauan global, yang berisi permintaan agar warga negara AS tidak melakukan perjalanan tak penting karena pandemi virus corona. Sekalipun banyak negara yang masih berada di tingkat 3 untuk tidak dikunjungi. 

Sejumlah negara, termasuk Thailand, Selandia Baru, dan Fiji, ditempatkan pada Tingkat 1, yang berarti berisiko rendah. Deplu mengeluarkan peringatan kewaspadaan yang diperbarui soal kunjungan ke berbagai negara.

Salah satu peringatan itu berupa "Tingkat 4: Jangan Bepergian" ke 30 negara, termasuk India, Rusia, Bangladesh, Belize, Bolivia, Kosta Rika, Republik Dominika, Mesir, El Savador, Haiti, Iran, Kosovo, Kazakhstan, Mongolia, Honduras dan Libya.

Deplu juga mengeluarkan imbauan "Tingkat 3: pertimbangkan untuk tidak melakukan perjalanan" ke sejumlah negara, termasuk negara-negara anggota Uni Eropa, Inggris, Vietnam, Sri Lanka, Liberia, Armenia, Filipina, Laos dan Australia.

AS sendiri telah melarang masuk sebagian besar warga negara asing dari berbagai belahan dunia memasuki wilayahnya, termasuk dari Uni Eropa dan China. China telah dimasukkan oleh Deplu AS ke dalam daftar imbauan "Jangan Bepergian" tersebut sejak Juni.

Deplu pertama kali mengeluarkan Imbauan Kesehatan Global Tingkat 4 "Jangan Bepergian" pada 19 Maret, sementara CDC menerapkan level tertingginya "Tingkat 3" pada 27 Maret. AS masih melakukan pembicaraan dengan EU soal izin bagi sebagian besar warga negara AS untuk kembali bepergian ke Eropa.