YOGYAKARTA - Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Kota Yogyakart menyebabkan sejumlah pohon di lima titik di kota tersebut tumbang. Beberapa di antaranya menimpa kendaraan.
“Sekarang masih terus berproses untuk evakuasi pohon-pohon yang tumbang. Setidaknya ada di lima titik,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Nur Hidayat dikutip Antara, Jumat, 19 November.
Berdasarkan catatan BPBD Kota Yogyakarta, titik pohon tumbang, di antaranya terjadi di salah satu bioskop yang berada di Jalan Urip Sumoharjo. Pohon Trembesi setinggi 14 meter tumbang menimpa mobil yang berada di area parkir.
Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Kusbini dan menutup akses jalan serta menimpa pagar bengkel kereta api Balai Yasa. Pohon yang tumbang adalah Kenari dengan tinggi 15 meter dan berdiameter sekitar dua meter.
Selain itu, di depan Stasiun Lempuyangan juga terjadi pohon tumbang yang menimpa mobil sekaligus menutup akses jalan.
BPBD Yogyakarta juga mencatat kejadian pohon tumbang di Pakualaman yang menutup akses jalan, serta satu pohon Talok tumbang di Suryowijayan yang menutup akses jalan serta menimpa mobil.
“Ada satu pohon yang dahannya patah dan menimpa mobil di bawahnya. Kejadian berada di Jalan Lempuyangan,” katanya.
Dari berbagai kejadian bencana hidrometeorologi tersebut, Nur menyebut tidak ada korban jiwa.
Atas kejadian tersebut, Nur meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu saat musim hujan.
“Terlebih, pada musim hujan tahun ini disertai dengan fenomena La Nina yang bisa meningkatkan curah hujan disertai angin kencang,” katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi terhadap berbagai potensi bencana saat musim hujan.
“Saat ini, potensi bencana yang mungkin terjadi adalah hujan lebat disertai angin kencang, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta petir. Semua potensi bencana itu harus diwaspadai,” katanya.
Dia juga meminta masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana dari lingkungan terdekat. “Misalnya, memastikan tidak ada pohon yang terlalu rindang, memastikan atap rumah dalam kondisi terpasang kuat, serta kondisi apapun harus diantisipasi sejak awal,” katanya.
Selain potensi bencana, Heroe juga meminta masyarakat tetap menjaga kesehatan, karena dimungkinkan adanya peningkatan kasus beberapa penyakit saat musim hujan, salah satunya demam berdarah.
“Bersihkan lingkungan, menguras bak mandi atau penampungan air yang memungkinkan jadi tempat nyamuk berkembang biak,” katanya.