Siap Gelar Operasi Menghadapi Hizbullah dan Milisi Pro-Iran, Militer Israel akan Anggarkan Rp4,6 Triliun
Ilustrasi militer Israel. (Wikimedia Commons/IDF spokesman Unit)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel (IDF) akan menginvestasikan sekitar NIS 1 miliar atau sekitar Rp4.604.632.749.000, untuk tempur dan latihan untuk unit cadangan pada tahun 2022, karena memulai persiapan bulan ini menuju operasi melawan Hizbullah dan milisi pro-Iran yang berbasis di Lebanon dan Suriah.

Menurut laporan asing, Israel telah meningkatkan keterlibatan militernya di Suriah, dengan laporan Suriah secara konsisten menghubungkan serangan udara di negara itu dengan Israel, yang terbaru datang pada Hari Senin, ketika IDF diduga menyerang sebuah bangunan kosong di Damaskus.

Serangan terbaru terjadi lebih dari seminggu setelah dua tentara Suriah terluka dan kerusakan material, diduga disebabkan oleh serangan udara Israel yang menargetkan situs-situs di sepanjang pantai Suriah dan di pusat negara itu.

Serangan terbaru di Suriah menargetkan milisi pro-Iran dan infrastruktur IRGC (Korps Pengawal Revolusi Iran) yang tersebar di seluruh negeri, serta Midhat al-Saleh, seorang pria Suriah yang menghabiskan waktu di penjara untuk kegiatan teroris dan dibunuh oleh penembak jitu Israel pada bulan Oktober, menurut asing laporan.

Saleh terlibat dalam perencanaan serangan teror di masa depan yang menargetkan Israel, menurut sumber-sumber Israel, seperti dikutip dari The Jerusalem Post 19 November.

Pada Hari Kamis, Komando Utara IDF, dipimpin oleh OC May-Gen. Amir Baram, menyelesaikan putaran latihan divisi yang dimulai pada Bulan Oktober.

Latihan tersebut termasuk pelatihan dalam skenario pertempuran menggunakan pengerahan pasukan cadangan bersama dengan tentara layanan reguler di darat, udara dan laut, menggabungkan penggunaan latihan simulasi, intelijen siber dan drone militer, yang digunakan untuk pertempuran dan pengangkutan kargo.

Salah satu skenario pertempuran yang dilakukan oleh unit cadangan Komando Utara yakni, mensimulasikan tembakan roket yang datang dari Utara dan kerusakan yang terjadi pada sistem teknologi IDF.

Untuk diketahui, anggaran IDF yang baru akan secara substansial meningkatkan jumlah latihan divisi, dengan 20 latihan ditetapkan untuk 2022 dibandingkan dengan 13 pada 2021 dan hanya tiga pada 2020.