JAKARTA - Polandia melaporkan sejumlah wabah flu burung H5N1 sangat patogen di peternakan unggas, dengan jumlah keseluruhan hampir mencapai 650.000 burung, menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), Senin, 8 November.
Polandia merupakan penghasil unggas terbesar di Uni Eropa.
Lima wabah, yakni empat di peternakan kalkun dan satu di peternakan ayam broiler, ditemukan di wilayah timur. Wabah lainnya muncul di peternakan kalkun dan angsa di wilayah barat, kata OIE, mengutip laporan otoritas Polandia.
Flu burung, yang kebanyakan dibawa dari satu negara ke negara lain lewat migrasi burung liar, menyebar pesat di Eropa.
Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran bagi kalangan industri unggas setelah wabah sebelumnya menyebabkan pemusnahan ratusan juta burung dan pembatasan perdagangan internasional.
BACA JUGA:
Pemerintah Prancis pada Jumat menyatakan status waspada tinggi flu burung, memperpanjang keharusan untuk menjaga semua kawanan unggas di dalam ruangan.
Keharusan ini muncul setelah otoritas Belanda bulan lalu juga memerintahkan peternak komersial agar menjaga semua ternaknya di dalam ruangan usai adanya laporan flu burung di sebuah peternakan.
Sementara itu, wabah flu burung H5 sangat patogen dilaporkan di sebuah unit peternakan kecil di Inggris tengah pada Senin.
Otoritas Inggris pekan lalu menyatakan Zona Pencegahan Flu Burung nasional, yang memerintahkan pemilik ternak dan burung agar memperketat langkah-langkah keamanan hayati. Demikian dilansir Reuters dari Antara.