JAKARTA - Wabah flu burung telah terkonfirmasi di Prefektur Aomori di Jepang utara, dengan 7.000 ayam dijadwalkan untuk dimusnahkan, kantor berita Kyodo melaporkan pada Hari Minggu.
Menurut otoritas prefektur, sebuah peternakan unggas mengkonfirmasi menemukan beberapa unggas mati pada Hari Jumat pekan lalu. Analisis genetik menunjukkan adanya strain 5 yang sangat patogen.
Sekarang ada pembatasan untuk mengangkut ayam dan telur dalam area tiga kilometer (1,8 mil) di sekitar peternakan, serta mengekspor ayam dan telur di luar radius 10 kilometer (6,2 mil), mengutip Sputnik News 12 Desember.
Prefektur Aomori adalah prefektur Jepang kedelapan yang mengkonfirmasi wabah flu burung musim ini.
Sebelumnya mengutip Nippon, Pemerintah prefektur Kumamoto, Jepang barat daya mengumumkan mereka telah mengkonfirmasi wabah flu burung yang diyakini sangat patogen di sebuah peternakan ayam di Kota Nankan 3 Desember.
Itu adalah wabah flu burung kelima musim ini yang dikonfirmasi di sebuah peternakan unggas di Jepang dan pertama di prefektur itu. Pemerintah prefektur berencana memusnahkan sekitar 67.000 ayam di peternakan.
Menurut prefektur, pusat kesehatan ternak setempat menerima laporan dari peternakan semakin banyak ayam ditemukan mati. Setelah pengujian sederhana menunjukkan hasil positif, virus flu burung ditemukan cenderung sangat patogen dalam pengujian genetik.
November lalu, Jepang telah mengkonfirmasi subtipe flu burung yang sangat patogen H5N8 terdeteksi di sebuah peternakan unggas dalam wabah flu burung ketiga di negara itu musim dingin kali ini, sebut kementerian pertanian.
Wabah itu ditemukan pada 15 November di sebuah peternakan dengan sekitar 11.000 ayam bertelur di Kota Izumi, Prefektur Kagoshima barat daya Jepang, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Itu terjadi ketika beberapa wabah flu burung yang parah di Eropa dan Asia telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia dalam beberapa waktu terakhir, sebagai tanda virus menyebar dengan cepat lagi.
"Subtipe NA dari virus flu burung yang sangat patogen telah diidentifikasi dan dikonfirmasi sebagai subtipe H5N8," sebut kementerian itu, melansir Reuters 16 November.
Wabah flu burung pada musim gugur 2020 hingga musim semi 2021 adalah yang terbesar dalam sejarah Jepang. Virus ini menyerang lebih dari sepertiga prefektur, sekitar 10 juta ayam dimusnahkan di lebih dari 50 peternakan.
Sementara, peningkatan jumlah orang di seluruh dunia yang terinfeksi flu burung tahun ini menjadi sumber kekhawatiran para ahli epidemiologi, terutama karena dunia perlahan pulih dari pandemi COVID-19.
China telah melaporkan 21 infeksi manusia dengan subtipe H5N6 flu burung pada tahun 2021 ke Organisasi Kesehatan Dunia, dibandingkan dengan hanya lima tahun lalu,
Pada Bulan Februari, Rusia mendaftarkan kasus pertama dari jenis H5N8 yang ditularkan ke manusia dari burung dan melaporkan masalah tersebut ke WHO. Tidak ada tanda-tanda pada saat penularan antar manusia.
BACA JUGA:
Jepang untuk sementara menangguhkan ekspor daging ayam dan telur dari semua wilayah awal bulan ini setelah melaporkan wabah pertama, meskipun kementerian mengatakan konsumsi barang-barang itu, jika terinfeksi, tidak menimbulkan risiko bagi manusia.
Musim dingin yang lalu, Jepang mengalami musim flu musim dingin terburuk di peternakan, dengan hampir 10 juta ayam dimusnahkan dan lebih dari sepertiga prefektur negara itu terkena dampaknya.
Untuk diketahui, Jepang memiliki kawanan bertelur sekitar 181 juta ayam dan populasi ayam pedaging 140 juta, menurut kementerian pertanian.
Perawatan anti-virus dapat efektif melawan flu burung, tetapi tidak ada vaksin untuk manusia, menurut situs web Layanan Kesehatan Nasional Inggris.