JAKARTA - Sedikitnya 25 anak sekolah dasar tewas ketika ruang kelas beratap jeramidi sekolah mereka terbakar di Niger selatan pada Senin, kata dewan menteri dalam sebuah pernyataan.
Empat belas anak lagi terluka, termasuk lima dalam kondisi kritis, kata pernyataan itu. Sekolah tersebut berada di Kota Maradi, lebih dari 600 km (370 mil) timur ibu kota Niamey.
"Untuk saat ini kami belum bisa menyebutkan asal api," kata Dirut Pendidikan Daerah Maman Hdi, mengutip Reuters 9 November.
"Kelas-kelas telah ditangguhkan dan tiga hari berkabung diumumkan di Maradi," sambung Maman Hdi.
Ini adalah kedua kalinya tahun ini kebakaran telah menewaskan murid-murid di ruang kelas mereka di negara Afrika Barat itu. Dua puluh anak prasekolah tewas pada bulan April di Niamey.
Dewan menteri mengatakan pada hari Senin bahwa setelah dua insiden itu, kelas prasekolah tidak boleh diadakan di gubuk beratap jerami.
Sementara mengutip Daily Sabah, kebakaran yang terjadi pada Senin sore menghanguskan tiga ruang kelas yang dibangun dari kayu dan jerami, sebut Gubernur Chaibou Aboubacar.
BACA JUGA:
Menurut PBB, Niger, dengan populasi sekitar 25 juta, adalah salah satu negara termiskin di dunia dan memiliki salah satu tingkat melek huruf terendah di Afrika.
Karena anggaran pendidikan yang rendah, tidak ada cukup sekolah di negara ini, dengan banyak bangunan darurat yang terbuat dari kayu, jerami atau besi bergelombang. Bahkan, di beberapa daerah pedesaan, kelas diadakan di bawah naungan pepohonan.