Bagikan:

KAMPAR - Polisi menyelidiki insiden kebakaran sebuah rumah di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, yang menewaskan empat orang penghuninya.

Kepala Seksi Pemadaman dan Investigasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kampar Lisa Widayanti, mengatakan aparat berwenang termasuk kepolisian sedang melakukan penyelidikan dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Polisi juga telah memberi garis batas pada rumah yang terbakar agar lokasi kejadian tidak banyak berubah dan memudahkan proses penyelidikan.

Kebakaran di rumah milik Safar tersebut terjadi pada Minggu malam sekitar pukul 22.15 WIB.

Lisa Widayanti juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru yang telah membantu turut serta menurunkan anggotanya untuk memadamkan api pada kejadian itu. Lokasi kejadian sendiri berada di perbatasan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.

"Kami berterima kasih dan atas nama pemerintah Kabupaten Kampar, kami turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, semoga keluarga yang selamat diberi kesembuhan dan ketabahan. Karena upaya maksimal sudah kita lakukan bersama, akan tetapi Tuhan yang punya kuasa," kata Lisa.

Ketua RT di Desa Kubang Jaya Harun Arrasyid mengaku mendengar suara teriakan minta tolong di dalam rumah saat awal-awal terjadi kebakaran.

Awalnya, saat dicek api belum terlalu besar, namun dalam hitungan detik api membesar setelah terjadi ledakan.

"Awal yang meledak itu mobil, disusul dengan mobil satunya. Kurang lebih terjadi 10 kali ledakan dalam kejadian ini, karena korban juga menjual gas elpiji," jelas Harun saat ditemui di lokasi kejadian, Senin, 8 November.

Empat korban jiwa dalam kejadian tersebut yaitu Suriyati (44), Fitri (23),Vina (18) dan Azim (3). Semuanya adalah satu keluarga. Sementara Saafar, kepala keluarga mengalami luka bakar di bagian lengan.

"Keempat korban ditemukan di dalam kamar mandi. Saat ditemukan posisi sang ibu sedang merangkul anak-anaknya dan si bungsu berada di pangkuan ibu," terang Harun.

Diduga keempat korban tewas karena menghirup karbon monoksida. Hal itu terindikasi dari lobang hidung yang menghitam dan tak ada luka bakar yang berarti. Diduga pula keempat korban menyiramkan air untuk melindungi tubuh dari panas api.