JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meminta keterangan dari pihak terkait untuk mengusut dugaan korupsi pembangunan toilet mewah yang mencapai Rp96,8 miliar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Permintaan keterangan ini dilakukan dalam proses investigasi karena dugaan ini masih dalam proses penyelidikan.
"Ada beberapa pihak yang sudah dipanggil untuk diklarifikasi," kata Direktur Penyidikan KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube KPK RI, Kamis, 4 November.
Selain itu, KPK juga memastikan sudah ada tim yang bergerak untuk melakukan pengumpulan data, informasi, dan dokumen. "Tapi detailnya tidak akan kami sampaikan karena tahapannya masih di penyelidikan," tegas Setyo.
"Nanti kalau tiba waktunya apakah prosesnya memenuhi kecukupan bukti, nanti Pak Ali (Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri) yang akan menyampaikan," imbuhnya.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, KPK mengakui sedang menyelidiki dugaan korupsi terkait pembangunan toilet di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang menghabiskan anggaran hingga Rp96,8 miliar. Penyelidikan ini dilakukan karena banyaknya laporan masyarakat yang masuk ke komisi antirasuah.
Sebagai informasi, proyek pembangunan toilet di sekolah dasar (SD) atau sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Bekasi ini sempat menjadi sorotan publik. Penyebabnya, anggaran proyek itu mencapai puluhan miliar rupiah untuk 488 toilet.