Tegas, Turki Bantah Pindahkan Sistem Pertahanan Udara S-400 Buatan Rusia ke Pangkalan Militer Amerika Serikat
Ilustrasi sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. (Wikimedia Commons/Mil.ru/Ministry of Defence of the Russian Federation)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Turki membantah laporan yang menyebutkan pihaknya memindahkan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, ke Pangkalan Udara Incirlik di mana pasukan Amerika Serikat berada, Anadolu Agency melaporkan pada Hari Kamis, mengutip sebuah sumber di Departemen Pertahanan.

Sejumlah media Turki awal pekan ini melaporkan, militer telah memindahkan sistem rudal pertahanannya, yang dibeli dari Rusia yang membuat Washington kecewa, ke sekitar pangkalan udara strategis di selatan negara itu.

"Pernyataan-pernyataan ini sama sekali tidak benar," sebut sumber tersebut dikutip Anadolu Agency 4 November.

Sementara itu, pejabat militer Turki yang berbicara kepada Daily Sabah Rabu malam, membantah laporan Sky News Arabia yang menyebut sistem pertahanan rudal S-400 dipindahkan ke Pangkalan Udara Incirlik di Turki selatan.

Sebelumnya, Sky News Arabia mengklaim "Turki membawa baterai S-400 ke pangkalan Incirlik yang digunakan oleh Amerika Serikat dan pasukan NATO" dalam sebuah tweet, mengutip seorang pejabat Departemen Pertahanan AS.

Diketahui, pembelian awal S-400 oleh Turki dari Rusia membuat hubungan mereka tegang dengan Amerika Serikat. Langkah itu mendorong Washington untuk menghapus Ankara dari program jet generasi baru F-35 Lightning II. AS juga mengancam akan menjatuhkan sanksi baru jika Turki membeli lebih banyak sistem senjata utama dari Moskow.

Washington menilai, sistem tersebut dapat digunakan oleh Rusia untuk secara diam-diam mendapatkan rincian rahasia pada jet Lockheed Martin F-35, seraya menyebut S-400 tidak kompatibel dengan sistem NATO.

Sebaliknya, Turki menegaskan S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.

Untuk diketahui, pembicaraan sebelumnya tentang pembelian Rudal Patriot buatan Amerika Serikat oleh Turki gagal karena sejumlah masalah, mulai dari S-400 hingga ketidakpuasan Ankara dengan persyaratan Washington. Turki mengatakan hanya akan menyetujui tawaran jika itu mencakup transfer teknologi dan persyaratan produksi bersama.

Adapun Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Turki pada tahun 2020, karena pembeliannya di bawah undang-undang tahun 2017 yang bertujuan untuk mendorong kembali pengaruh Rusia. Langkah itu adalah pertama kalinya undang-undang tersebut, yang dikenal sebagai Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), digunakan untuk menghukum sekutu AS.

Pangkalan Udara Incirlik merupakan bagian dari sistem pertahanan rudal NATO di Eropa di mana hingga 50 senjata nuklir taktis disimpan. Dalam konteks ketidaksepakatan dengan Amerika Serikat atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki, Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan Ankara akan menutup pangkalan Incirlik dan Kurecik bagi militer Amerika Serikat, jika ada sanksi yang dijatuhkan.