Antisipasi Luapan Air Sungai di Cipinang Melayu, Pasukan Biru Kebut Pembuatan Tanggul
Petugas sumber daya air (SDA) membuat turap mengantisipasi banjir/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Memasuki musim penghujan di bulan November tahun ini, sejumlah persiapan dan antisipasi seperti perbaikan turap di sisi sungai, pendirian tenda pengungsian dan persediaan perahu karet telah dilakukan oleh pihak Kelurahan Cipinang Melayu.

Salah satu langkah antisipasi yakni dengan membuat posko pengungsian darurat, apabila tenda pengungsian sementara sudah terisi penuh.

Lurah Cipinang Melayu Aroy mengatakan, dengan adanya persiapan ini diharapkan dapat mempermudah proses evakuasi apabila hujan lebat mengguyur Jakarta hingga mengakibatkan banjir.

"Antisipasi penanganan banjir dan tempat pengungsian di masing-masing RW sudah dilakukan penempatan posisi titik penampungan warga. Untuk di RW 03 ada di Masjid Al-mukarobin, RW 04 di Masjid Kampus Borobudur dan depan RW 04," kata Lurah kepada wartawan, Kamis 4 November.

Jika terjadi penumpukan pengungsi banjir, Lurah telah menyiapkan tempat alternatif pengungsian yang cukup luas di Universitas Borobudur.

"Nanti ASN dan warga bekerja sama menjaga prokes masker dan jaga jarak untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19," katanya.

Perahu karet juga telah disiapkan untuk mengevakuasi warga jika terjadi banjir di permukiman warga. Perahu karet itu ditempatkan di tiap RW yang tergenang.

"Perahu karet masing-masing ada di wilayah tiap RW. Kesediaan perahu karet dibantu unit Damkar, Badan Air dan BPBD," ujarnya.

Selain menyiapkan posko pengungsian, petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur terus mempercepat pembuatan tanggul turap di sisi kali. Pembuatan tanggul sebagai penahan air jika terjadi limpasan atau meluap dari sungai.